Kesah Warga Taman Raya Tahap 2: Tiap Hujan Kami Dihantui Banjir

Kesah Warga Taman Raya Tahap 2: Tiap Hujan Kami Dihantui Banjir

Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging merespons kesah warga Taman Raya tahap 2 yang selalu dihantui banjir. (Foto: Dodo/batamnews)

Batam - Komoditas air menjadi masalah serius bagi warga Taman Raya, Kelurahan Belian, Batam Kota. Mulai dari membeludaknya air alias banjir, hingga pasokan air bersih.

Bagi warga RT 01 dan RT 02 Perumahan Taman Raya tahap 2, persoalan air menjadi permasalahan selama bertahun-tahun yang belum tersolusikan hingga kini.

Warga setempat, Budiono mengungkapkan jika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Batam, maka warga di perumahan tersebut selalu waswas.

"Banjir selalu menghantui. Pernah kami kena banjir dengan air setinggi pinggang orang dewasa," ungkap Budiono dalam reses anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Uba Ingan Sigalingging pada Minggu (8/12/2019) malam.

Kisah pahit warga itu dialami dua tahun lalu, tepat di peringatan Hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus. Kala itu, air bah menggenangi permukiman yang dihuni ratusan kepala keluarga.

Banjir ditengarai akibat sistem drainase yang jauh dari layak. Memang, saat banjir terjadi saat itu, pemerintah kota tengah membenahi drainase yang berada di sekitar Dotamana. 

Namun tak disangka, saat hujan mengguyur deras, warga Taman Raya tahap 2 terkena dampaknya. Diketahui, kawasan perumahan ini memang berada di daerah cekungan, di mana air mengalir saat hujan berkumpul di sekitar Taman Raya.

"Kami pernah diskusikan hal ini dengan Dinas PU dan berharap ada solusi. Minimal sistem drainase dibenahi agar kami tak terus-terusan dihantui banjir," kata dia.

Persoalan air lainnya adalah seretnya pasokan air bersih dari PT Adhya Tirta Batam. Padahal, selama ini warga yang menjadi konsumen perusahaan air bersih itu tak pernah absen menunaikan kewajiban membayar tagihan air.

Ketua RW 11 Kelurahan Belian Husaini menyebut seretnya pasokan air ATB sudah terjadi bertahun-tahun. "Setiap malam warga harus begadang menanti air mengalir," ujar Husaini.

Masalah ini pernah disampaikan kepada manajemen ATB oleh warga. Namun hingga kini belum juga tersolusikan.

Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging menanggapi persoalan warga ini berjanji akan membawa persoalan ini ke pihak-pihak terkait.

"Khusus banjir, saya akan sampaikan ke Dinas PU Provinsi Kepri agar bisa berkoordinasi dengan Pemko Batam," ujar dia.

Menurut Uba, terulangnya banjir di Taman Raya merupakan bukti lemahnya koordinasi Pemko Batam dengan Provinsi Kepri. 

"Selama ini (pemko-pemprov) jalan sendiri-sendiri. Kalau bisa berjalan bareng menggarap sebuah proyek pembangunan, tentunya kita tunggu sambil tutup mata maka tersolusikan persoalan warga ini," ujar dia.

Sedangkan mengenai persoalan pasokan air ATB, Uba berjanji akan mendampingi warga menemui manajemen perusahaan itu. Bagi Uba, air adalah salah hak dasar warga yang tak boleh diabaikan.

"Kita jadwalkan ketemu dengan bos ATB, biar langsung dikerjakan dan direspons keluhan bapak dan ibu. Karena kalau ketemu dengan bukan pimpinan, biasanya responsnya lamban," tegas dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews