Mahasiswa BTP Adu Masak Menu Gonggong dengan Chef Restoran dan Hotel

Mahasiswa BTP Adu Masak Menu Gonggong dengan Chef Restoran dan Hotel

President of Indonesian Chef Associaton, Henry Alexie Bloem saat melakukan penjurian (Foto: Margaretha).

Batam - Mahasiswa Culinary Management 2016, Batam Tourism Polytechnic (BTP) mengadakan lomba memasak dengan tema Gong-gong Exco 2019 di Kampus BTP, Sabtu (7/12/2019).

Direktur BTP, Nur Nasution mengatakan, lomba memasak ini dengan bahan dasar gong-gong yang memiliki kesulitan tersendiri dalam pengolahannya.

“Ini yang perlu ditaklukan, bagaimana nanti membuat gonggong lebih mudah diolah,” ujar Nur.

Gonggong dipilih sebagai bahan baku dalam lomba masak ini, selain karena tingkat kesulitan pengolahannya juga untuk memperkenalkan masakan khas Kepri kepada dunia.

“Dimulai dari Batam dulu, setelah itu nanti chef-chef ini membantu mengenalkan makanan olahan gonggong, sehingga gonggong juga bisa go international,” katanya.

Dalam lomba tersebut para peserta diwajibkan mengolah gonggong menjadi makanan internasional, bukan hanya tradisional saja.  Selain itu, para peserta akan mengolah gonggong dalam bentuk apatizer, main course, dan desert.  “Masing-masing peserta wajib menyiapkan olahan gonggong menjadi tiga tahap,” kata dia.

Lomba memasak ini diikuti oleh 48 peserta yang menghasilkan 45 menu. Para peserta terdiri dari kalangan hotel, restoran dan mahasiswa BTP.

President of Indonesian Chef Associaton, Henry Alexie Bloem selaku juri menyampaikan, ada beberapa indikator yang digunakan untuk penilaian. Diantaranya 40 persen untuk rasa, 30 persen untuk sanitasi. “Dan sisanya untuk presentasi makanan,” ujarnya.

Ia menekankan persentase untuk penilaian terhadap rasa lebih besar, karena terkadang peserta lebih mengutamakan presentasi dan penyajian makanan.

“Jadi diutamakan rasa. Jangan lupa sanitasi, biarpun makanannya enak, tapi kotor juga akan mengurangi penilaian,” kata dia.

Ia juga memuji gonggong sebagai bahan dasar makanan ekslusif, karena gonggong biasanya ditemukan di Kepulauan Riau.

“Walaupun gonggong sulit diolah, tetapi bisa dikreasikan,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews