Udin Sihaloho: Masalah Gas Melon di Batam karena Distribusi Lambat

Udin Sihaloho: Masalah Gas Melon di Batam karena Distribusi Lambat

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho. (Foto: Batamnews)

Batam - Kelangkaan elpiji tabung gas 3 Kg di Kota Batam disinyalir karena pendistribusian yang tidak tepat sasaran. Hal ini diutarakan oleh pihak Pertamina Kepri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam sebelumnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho tak memungkiri hal tersebut. "Saya yakin kelangkaan elpiji 3 Kg itu murni disebabkan pendistribusian yang lambat dari Pertamina ke agen serta turun ke bawah yakni pangkalan,” ujar Udin, Jumat (22/11/2019).

Namun, kelangkaan gas ini mulai berkurang beberapa hari belakangan. Pertamina bersama Disperindag menggelar operasi pasar menyediakan gas elpiji 3 Kg.

Ia juga menilai tidak ada terjadi kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan operasi pasar yang tidak langsung ludes terjual dalam waktu singkat.

“Kalau terjadi kelangkaan yang signifikan, logikanya operasi pasar, harusnya sebentar saja digelar pasti udah ludes terjual,” kata dia.

Namun fakta di lapangan, dalam operasi pasar tersebut justru sepi peminat. Sehingga ia menyimpulkan bahwa kelangkaan ini karena pendistribusian elpiji yang tidak lancar.

Menurutnya isu yang beredar kelangkaan memang sengaja dihembuskan ke masyarakat oleh oknum tertentu agar mendapatkan tambahan kuota dari Pertamina.  “Itu mustahil, tak mungkin ada yang nekat untuk itu,” tegasnya.

Dan juga mustahil jika ada pihak yang menimbun elpiji 3 kg dalam jumlah cukup besar. Dengan alasan agar pemerintah pusat menambah jumlah kuota gas.

"Karena tahun depan kemungkinan besar yang namanya tabung melon akan dikurangi pemerintah pusat, bahkan kemungkinan besar tabung melon itu akan dicabut subsidinya. Itu yang saya dengar kabarnya," kata dia.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat yang termasuk golongan ekonomi menengah ke atas dapat beralih menggunakan elpiji non subsidi.

"Soal siap tidaknya masyarakat tahun depan menerima kenyataan tabung melon dicabut subsidinya, lambat laun pasti nanti terbiasa,” ucapnya.

Ia juga setuju kalau subsidi pemerintah seperti elpiji dan BBM itu dialihkan ke hal yang menyentuh masyarakat langsung dan tak dimanfaatkan oleh orang-orang tingkat ekonomi mampu. “Jadi bisa dialihkan ke sektor pendidikan ataupun kesehatan,” katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews