Batam - Pemerintah Kota Batam berencana memindahkan sebagian honorer Sapol PP Kota Batam ke Ditpam BP Batam.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi overload-nya jumlah honorer yang membebani APBD. "Pemindahan itu memungkinkan kita lakukan," ujar Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, di Batam Center, Rabu (6/11/2019).

Amsakar menyadari saat ini terdapat 6.000 lebih tenaga honorer di Pemko Batam. Sehingga kondisi itu membebani APBD. Untuk mengurangi honorer di tubuh Pemko Batam, ada rencana memindahkan Satpol PP ke Ditpam BP Batam sebagai opsi. Apalagi tugas kedua instansi ini hampir sama. "Ini bisa kita jadikan opsi," kata dia.

Ditambah lagi, lanjut Amsakar, saat ini BP Batam dan Pemko Batam sudah satu tampuk kepemimpinan. Hal itu sangat bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Kedepan pihaknya akan menganalisis terkait aturan yang bisa digunakannya opsi tersebut.

Permasalahan overloadnya tenaga honorer di Pemko Batam menjadi perhatian, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha.

Ia menyebut jumlah tenaga honorer yang ada saat ini lebih 6.300 orang sangat overload (berlebih). Jumlah ini ditegaskannya melebihi jumlah PNS di Pemko Batam.

Ia mencontohkan, untuk Satpol PP Kota Batam saja, honorer sebanyak 640 orang. Hal ini menurutnya berdampak terhadap penggunaan anggaran, dimana dari Rp 21 miliar yang dianggarkan, sebanyak Rp 17 miliar itu tersedot hanya untuk kebutuhan tenaga honorer Satpol PP Batam selama setahun dan belum termaksud gaji honorer.

Anggaran yang terserap tersebut diungkapkannya sangat tidak efektif karena lebih besar serapannya namun hanya untuk penggajian honor satu instansi saja.

(tan)