Dahnil Anzar Cenderung Pasif Sejak Prabowo Jadi Menteri Jokowi

Dahnil Anzar Cenderung Pasif Sejak Prabowo Jadi Menteri Jokowi

Dahnil Anzar Simanjuntak saat hadir dalam diskusi Begawan Kupie, Batam. (Foto: Margaretha Nainggolan/batamnews)

Batam - Politikus Dahnil Anzar Simanjuntak kini mulai jarang terdengar komentar galaknya tentang pemerintahan Joko Widodo. Padahal selama Pemilihan Presiden lalu, dia sangat garang dan tak jarang komentarnya kontroversi.

Dahnil kini cenderung pasif semenjak Prabowo Subianto masuk dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan. Terakhir, dia sempat mengutarakan bosnya itu takkan mengambil gaji menteri, akan tetap dibantah sendiri oleh Prabowo.

Kepada Batamnews, Dahnil mengungkapkan dirinya kini memang cenderung pasif berkomentar lantaran sudah berada di dalam sistem pemerintahan.

Dengan berada di dalam pemerintahan, menurut dia sudah tak perlu lagi berkomentar keras melainkan cukup dengan mengingatkan.

“Kalau dulu kan di luar (pemerintahan), jadi harus sering-sering berbicara, sekarang di dalam, tinggal mengingatkan saja,” kata Dahnil saat menghadiri diskusi bersama dengan eks anggota DPRD Kepri Surya Makmur Nasution di Begawan Kupie, Batam, Sabtu (2/11/2019). 

Sebagai juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil juga membeberkan alasan Prabowo bersedia masuk dalam Kabinet Jokowi, yang notabene adalah kompetitor kuat saat dua kali Pilpres.

“Menurut beliau (Prabowo), 5 tahun ke depan tantangan Indonesia tidak mudah, bagaimana ekonomi kita bisa bangkit,” katanya. 

Apalagi menurut Prabowo kata Dahnil, Indonesia sedang menghadapi ancaman serius, terutama soal disintegrasi.

“Kesannya klise, tapi memang begitu alasan beliau, fakta itu dirasakan beliau,” katanya. 

Apalagi dalam satu atau dua tahun ke depan, pekerjaan kabinet Jokowi tidak mudah. Terutama yang menyangkut Papua.

“Beliau tidak mau kejadian (lepasnya) Timor Timur terjadi lagi,” ucapnya.

Maka dari itu, Prabowo mengambil posisi Menteri Pertahanan dan juga posisi itu mau diembannya dengan memperhatikan kemampuannya sendiri.

“Jadi bukan karena mau mendapat jabatan menteri, tapi beliau mau benar-benar dia ahli di dalamnya,” jelasnya. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews