Pelaku Usaha Pariwisata Minta DBR Tanjungpinang Dievaluasi

Pelaku Usaha Pariwisata Minta DBR Tanjungpinang Dievaluasi

Peserta Dragon Boat Race Tanjungpinang 2019. Pelaku usaha pariwisata di Tanjungpinang meminta Pemkot setempat mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan agar memberi dampak positif baik daerah, masyarakat dan pelaku usaha pariwisata. (Foto: Asiik3)

Tanjungpinang - Salah seorang pelaku usaha pariwisata, Sapril Sembiring minta Pemkot Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengevaluasi Dragon Boat Race (DBR) atau Lomba Perahu Naga.

"Sampai sekarang kami belum mendengar kegiatan yang menelan anggaran daerah cukup besar itu, dievaluasi. Evaluasi penting dilakukan agar DBR memberi dampak positif bai daerah, masyarakat dan pelaku usaha pariwisata," kata Sapril, yang juga Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Tanjungpinang, di Tanjungpinang, Selasa.

Sapril mengaku tidak mendapat manfaat dari DBR yang diselenggarakan du Sei Carang, Tanjungpinang pada 25-27 Oktober 2019. Begitu sejumlah pelaku usaha pariwisata lainnya, belum mendapat manfaat dari kegiatan itu.

"Bukankah sebaiknya kegiatan itu juga dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha pariwisata?" singgungnya.

Ia mengatakan gaung dari Lomba Perahu Naga yang konon berskala internasional itu semestinya terdengar luas sehingga berdampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat.

"Namun yang terlihat tidak seperti yang dibayangkan. Karena itu, kami minta dievaluasi sehingga kegiatan itu berdampak positif," ujarnya.

Sapril mengusulkan agar DBR tidak dilaksanakan Dinas Pariwisata Tanjungpinang, melainkan diserahkan kepada organisasi dari kalangan etnis tionghoa yang setiap tahun menyelenggarakan Lomba Perahu Naga dalam rangka Sembahyang Laut di Pelantar II Tanjungpinang.

Kegiatan ini ramai disaksikan masyarakat maupun wisman. "Kegiatan yang dikelola masyarakat itu  sebaiknya didukung pemerintah," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang Surjadi mengatakan DBR dievaluasi setelah dilaksanakan. Dari hasil evaluasi ini, Dinas Pariwisata akan meningkatkan pelaksanaan DBR sehingga memberi dampak positif pada sektor pariwisata dan masyarakat.

"Cukup ramai wisman dan wisatawan nusantara yang menyaksikan kegiatan ini pada hari pertama," ujarnya. Ia mengemukakan arena DBR di Sungai Carang terbaik di Indonesia. Ada 39 tim yang ikut kegiatan ini. Anggaran untuk menyelenggarakan Lomba Perahu Naga ini sekitar Rp800 juta. 

"Wsman dan wisatawan nusantara yang menyaksikan lomba ini mencapai 8 ribu orang," katanya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews