500 Pemuda Nusantara Keliling Pulau Bintan dengan KRI Banda Aceh

500 Pemuda Nusantara Keliling Pulau Bintan dengan KRI Banda Aceh

Kegiatan jelajah kapal kepahlawanan.

Bintan - Sebanyak 500 pemuda dari kalangan pelajar, mahasiswa, pramuka, Karang Taruna, Tagana hingga santri di Provinsi Kepri, Kalimantan dan Papua mengikut Jelajah Kapal Kepahlawanan.

Kegiatan yang mengusung tema "Aku Pahlawan Masa Kini" ini membawa ratusan pemuda mengelilingi Pulau Bintan menggunakan KRI Banda Aceh 539.

Kapal perang milik TNI AL tersebut bersandar dan memulai perjalanan mengarungi laut Bintan selama 2 malam 3 hari yaitu dari 23-25 Oktober. Kapal mulai bersandar di dermaga Fasharkan Mentigi Tanjunguban lalu ke Pantai Sakera dan kembali lagi ke Tanjunguban.

Kegiatan yang digagas oleh Kementrian Sosial (Kemensos) RI ini merupakan untuk sarana meningkatkan wawasan nusantara dan juga meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda.

Sekretaris Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Arif Nahari mengatakan aktivitas berlayar di lautan dengan menggunakan kapal perang sebagai pengalaman anak muda memahami nilai kepahlawanan dan mengenal kemaritiman.

“Sebagai generasi milenial yang tumbuh pada era internet booming tentu tantangannya sangat luar biasa. Pengaruh kemajuan teknologi informasi harus bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan. Kembali mengenang pengalaman pejuang saat berperang tentunya akan menumbuhkan jiwa kepahlawanan untuk diterapkan di masa kini,” ujarnya.

Jelajah Kapal Kepahlawanan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Untuk Pulau Bintan merupakan perjalanan yang ketiga setelah dilakukan pertama kali di Pulau Jawa yaitu Surabaya dan keduanya di Sulawesi tepatnya di Makasar.

Hari Pahlawan ini diharapkan mampu dijadikan sebagai suatu momentum untuk menggugah segenap elemen bangsa untuk mengimplementasikan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan serta menjadi pahlawan masa kini.

"Aktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan perlu diselaraskan dengan era kekinian mengingat pahlawan jaman dulu, berbeda dengan sekarang. Bukan saja beda masanya, beda generasinya, juga beda tantangan yang dihadapi," ucapnya.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum Panitia Pusat Hari Pahlawan Saharto Sahardjo menyampaikan tujuan dilaksanakan kegiatan untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda agar tidak terjerumus melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan bangsa dan negara dengan selalu berpikir positif, mengembangkan sikap kreatif dan inovatif.

Masih kata dia, tujuan lain juga untuk meningkatkan pemahaman dan kebanggaan di kalangan generasi muda bahwa Indonesia adalah negara maritim dan pernah mengalami masa kejayaan. Sehingga sambungnya, diharapkan mereka menjadi terpacu untuk turut memelihara laut dan menjaga harkat dan martabat bangsa dan negara.

"Tak lupa pula menumbuhkan kepedulian terhadap sesama sebagai salah satu bentuk implementasi nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial," ucapnya.

Jelajah kapal kepahlawanan ini tidak hanya digelar di KRI Banda Aceh saja tetapi juga ada ragam kegiatan bakti sosial lainnya yang digelar di daratan yaitu Pantai Sakera. Disana mereka akan melakukan bakti sosial kepada masyarakat setempat.

Pihaknya juga melibatkan unsur yang mengurus CSR yaitu Yayasan Peduli Amal dan Yayasan Surya Kebenaran dan organisasi lainnya. 

Nantinya, mereka akan melakukan bakti sosial berupa memberikan sembako kepada masyarakat setempat, pengobatan masal, pemberian kaki dan tangan palsu, pemberian kaca mata, kursi roda, dan peralatan sekolah.

"Bagaimana transformasi kapal ini menjadi nilai tersendiri bagi anak-anak. Mereka akan mengenal nilai sosial, nasionalisme dan patriotisme," sebutnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews