Undian Berhadiah Bakal Meriahkan Tradisi Mandi Safar di Pantai Mempanak Lingga

Undian Berhadiah Bakal Meriahkan Tradisi Mandi Safar di Pantai Mempanak Lingga

Pantai Mempanak (Foto:ist)

Lingga - Pemerintah Desa Sungai Pinang, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga, menggelar undian berhadiah untuk masyarakat Kabupaten Lingga yang mengunjungi Pantai Mempanak, saat digelarnya tradisi Mandi Safar pada Rabu (23/10/2019) mendatang.

Kepala Desa Sungai Pinang, Diyau Rusdi mengatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi agenda tahunan pihaknya bersama pemerintah kecamatan. Antusias peserta dari tahun ke tahun terus meningkat.

"Selain sudah menjadi tradisi, pada kegiatan Mandi Safar ini kami juga berupaya untuk terus mempromosikan objek wisata Pantai Mempanak kepada masyarakat luar. Apalagi dengan adanya undian berhadiah ini," kata Diyau kepada Batamnews, Senin (21/10/2019).

Lanjutnya, Pantai Mempanak merupakan salah satu objek wisata unggulan yang ada di Desa Sungai Pinang. Dengan demikian, lewat kegiatan mandi safar yang dibarengi undian berhadiah tersebut diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi pantai tersebut.

"Semoga kegiatan ini bisa berjalan lancar. Kami juga mengajak kepada masyarakat Kabupaten Lingga umumnya dan khusunya yang ada di Pulau Lingga, untuk bersama-sama meriahkan kegiatan ini," ujar Diyau.

Brosur undian berhadiah di Pantai Mempanak (Foto:ist)

Ada berbagai hadiah menarik yang disiapkan panitia pada kegiatan tersebut. Hadiah utama yakni, satu unit motor, mesin cuci, kulkas, televisi (tv), sepeda, kipas angin, setrika, serta ratusan hadiah hiburan lainnya.

Tradisi Mandi Safar

Mandi Safar adalah salah satu tradisi lama Melayu yang hingga kini masih terjaga eksistensinya di Kabupaten Lingga. Tradisi lama yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam ini digelar setiap tahun di bulan Safar dalam hitungan Tahun Hijriah.

Tradisi tersebut dilakukan masyarakat Negeri Bunda Tanah Melayu secara turun temurun sejak lama. Bahkan, Sultan-sultan zaman dahulu juga telah melakukan kegiatan yang memiliki makna luar biasa itu.

Sesuai dengan namanya, tradisi ini dilaksanakan dengan acara mandi dengan tujuan untuk menolak bala. Bahkan, Tradisi Mandi Safar ini sudah dilaksanakan sejak zaman Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdulrahman Muazamsyah yang memerintah tahun 1883-1911.

Saat ini, kegiatan Mandi Safar sudah menjadi agenda kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Kebudayaan (Disbud) Lingga. Karena berpotensi menjadi objek wisata baru yang sangat menarik, khususnya objek wisata sejarah dan budaya.

Baca: Mengenal Mandi Safar, Tradisi Turun Temurun di Negeri Bunda Tanah Melayu

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews