Aziz Martindas, Politisi Golkar yang Tak Goyah `Gempuran`

Aziz Martindas, Politisi Golkar yang Tak Goyah `Gempuran`

Wakil Ketua I DPRD Lingga, Aziz Martindaz (Foto:ist)

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) dari Kabupaten Lingga yang satu ini dikenal berani, bahkan bisa dikatakan nekad. Kalau bicara juga ceplas-ceplos dan selalu gelisah melihat sesuatu yang bertentangan dengan nuraninya.

Dia memang termasuk politisi muda yang punya karakter progressif, pro perubahan, bergerak cepat, dan berani mengambil resiko. Meski begitu, dia juga pandai membaca arah mata angin perubahan dan kemauan zaman.

Dia adalah Aziz Martindas S.Pd. Lelaki kelahiran 19 Maret 1973 di Daik Lingga ini mengawali karier politiknya di Partai Golkar pada tahun 2000.

Karena keberanian dan pengalamannya sebagai seorang orator dan pergerakan, tahun 2002-2004 Azis ditunjuk sebagai Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Kepulauan Riau.

Seiring dengan pemekaran wilayah Kabupaten Lingga yang menuntut dibentuknya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar baru, beliau pun dipilih dan dipercayakan sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Lingga yang diketuai Kamarudin Ali. Dan jabatan itu masih melekat sampai sekarang.

Meski tawaran menggiurkan dari partai politik lain datang bertubi-tubi, lelaki jebolan FKIP program studi sejarah tahun 2000 ini tidak goyah. Azis tetap merasa nyaman di Golkar.

“Saya ini seratus persen Golkar. Bahkan mungkin kalau dibelah dada saya, jantung saya pun berwarna kuning,” begitu Aziz berseloroh di suatu ketika.

Pergulatannya dalam candradimuka politik bagi suami Nengci Sari Dewi ini memang cukup panjang dan digulung dengan berbagai ujian. Dari tiga kali ikut mencalonkan diri sebagai Caleg Partai Golkar, periode ke-4 kali baru beliau dipercaya masyarakat untuk duduk di Parlemen.

Namun lelaki berkulit hitam ini bukan tipe pejantan yang mudah menyerah. Ia tetap tampil tangguh meski harus beberapa kali jatuh bangun dalam kontilasi politik dari mulai kalah banyak suara, sampai kalah hanya 1 suara ia alami.

Baginya, politisi yang sukses adalah politisi yang sudah kenyang terhadap pahit getir perjuangan. Politisi yang akhirnya duduk manis di menara gading setelah darah, keringat dan air mata tertumpah menghadapi kerasnya pertarungan.

Itu semua kini telah dirasakan oleh ayah dari Akbar Abdul Azis, Nanda Rezki Ramadani dan Kori Nur Azizah ini. Pertempuran panjang di palagan politik telah menghantarkannya sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lingga.

Azis berdiri tegak dengan tatapan mata bersinar ketika sumpah dan janji mengiringi pelantikannya sebagai unsur pimpinan Dewan Lingga. Saat itu gemuruh tepuk tangan juga ikut menghantarnya sebagai kampiun dari prestasi yang diperolehnya. Decak kagum dari masyarakat Daik Lingga melengkapi prestasi yang disandangnya.

Apa yang diraih Aziz Martindas hari ini memang bukan sebuah kebetulan. Dia memang sudah ditakdirkan untuk meraih posisi terhormat sebagai Wakil Ketua DPRD.

Tadi takdir yang digenggamnya tidak datang dengan suka rela. Dia harus mengejar dengan jatuh bangun. Dia capai dengan perjuangan keras yang tidak mengenal waktu.

Sosok Aziz Martindas dalam perpolitikan di Kepulauan Riau memang bukan anak bawang. Tahun 1998-an era reformasi, Aziz dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang paling berani.

Sejarah mencatat, Aziz pernah demo seorang diri dan mendobrak pintu kantor DPRD Riau menentang Gubernur Riau, Saleh Djasit karena tidak mau mensetujui pembentukan Provinsi Kepulauan Riau yang pisah dari Provinsi Riau.

Dalam pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, Aziz dinilai ikut berkontribusi cukup besar. Sehingga sangat wajar kalau kemudian Pemprov Kepri memberinya sebuah penghargaan cincin perjuangan yang kini melingkar di jari kanannya.

Meski begitu, lelaki yang kini juga ketua PSSI Kabupaten Lingga ini masih melihat dalam perjalanan Provinsi Kepri, ternyata belum sepenuhnya berjalan sesuai cita-cita awal pembentukannya. Menurut Aziz masih banyak masyarakat di kawasan hinterland yang masih jauh tertinggal dari semua segi pembangunan.

“Terutama Lingga. Pemerintah pusat dan Pemprov Kepri belum memberikan keberpihakan yang proporsional,” katanya.

Karena itu, dengan amanah masyarakat yang sudah diembannya, Aziz akan memaksimalkan energi, pikiran dan kontribusi nyatanya bagi kemajuan Lingga. Aziz sadar perjuangannya untuk memacu kemajuan pembangunan di Lingga tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dia sadar perlu kesungguhan, komitmen, kerja keras dan loby politik untuk memperjuangkan kemajuan masyarakat Lingga. Meski kadang sejumlah stigma dan stereotip yang bernada meremehkan masih muncul dari sebagian orang terhadap dirinya, Aziz tetap tegak lurus pada komitmennya sembari membuktikan bahwa janji-janji yang dia sampaikan saat kampanye pemilu lalu bukanlah pepesan kosong belaka.

Dukungan masyarakat terhadap dirinya memang cukup besar. Dan kini masyarakat menunggu gebrakan nyata dari seorang Aziz Martindas untuk perubahan besar di Kabupaten Lingga yang masih minim PAD ini.

Aziz tetap optimis kalau semua stakeholder bergerak dan bekerja, kemajuan dan kesuksesan pembangunan di Lingga bukanlah sebuah mimpi. Bukan sebuah utopia. Dia akan datang laksana harumnya bunga. Sukses itu akan memeluk, ketika peluh perjuangan kita mulai mengering. Selamat bekerja Wak. Masyarakat Lingga menunggumu! 

Biografi Aziz Martindaz, S.Pd

Nama: Aziz Martindaz, S.Pd
Tempat/tanggal lahir: Dabo Singkep, 19 Maret 1973
Tempat tinggal: Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga
Pekerjaan: Wakil Ketua I DPRD Lingga

Riwayat pendidikan
1. SD Negeri 003 Desa Mamud Kecamatan Senayang, tahun 1981-1986.
2. SMP Negeri 02 Dabo Singkep, tahun 1986-1989.
3. SMA Negeri 02 Dabo Singkep, tahun 1989-1991.
4. FKIP UNRI Program Studi Sejarah, tahun 1993-2000.

Riwayat organisasi
1. Ketua Komisariat Program Studi Sejarah FKIP-UNRI, tahun 1996-1997.
2. Sekretaris PD AMPG Kabupaten Kepri, tahun 2002-2004.
3. Ketua Ormas GRANAT Kabupaten Lingga, tahun 2006-2008.
4. Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Lingga 3 Periode dari tahun 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
5. Ketua PSSI Kabupaten Lingga, Periode 2018-2021.
6. Alumni Aktifis Mahasiswa Pejuang Provinsi Kepri.

Penulis: Suyono Saeran, Politisi Partai Golkar Tanjungpinang/Humas DPD I Partai Golkar Kepri


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews