Astaka MTQ di Batam Disulap Jadi Museum Raja Ali Haji

 Astaka MTQ di Batam Disulap Jadi Museum Raja Ali Haji

Astaka MTQ di Dataran Engku Putri Batam yang ditahbiskan jadi Museum Raja Ali Haji. (Foto: Margaretha Nainggolan/batamnews)

Batam - Gedung Astaka MTQ yang terletak di Dataran Engku Putri ditetapkan sebagai Museum Batam. Nama pahlawan Raja Ali Haji dipilih untuk diabadikan sebagai nama museum tersebut.

“Namanya sudah kita pilih. Raja Ali Haji,” kata Wali Kota Batam, HM Rudi di Nongsa, Jumat (18/10/2019).

Meski tergolong baru, museum ini sudah terdaftar di database museum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rudi mengatakan nama ini ia pilih berdasarkan hasil kajian dan masukan tim. Serta sudah melalui pembahasan bersama Lembaga Adat Melayu.

“Ada tiga nama yang diusulkan ke saya, Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Raja Ali Kelana. Dan saya pilih Raja Ali Haji,” jelasnya. 

Ia menjelaskan hingga saat ini sudah ada tiga pahlawan nasional yang berasal dari Kepulauan Riau, yaitu Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan terbaru pada 2017 Sultan Mahmud Riayat Syah.

Nama Raja Haji Fisabilillah sudah digunakan untuk nama jembatan I Barelang. Sedangkan Sultan Mahmud Riayat Syah sudah menjadi nama masjid terbesar di Batam.

Kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Rudi berpesan untuk terus mengembangkan museum tersebut.

“Gali potensi daerah sejak awal Batam ada. Mana sejarah yang ada, masukkan di museum itu,” kata Rudi.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews