Pasar TPID Grand Niaga Mas Jadi Pengendali Inflasi di Batam

Pasar TPID Grand Niaga Mas Jadi Pengendali Inflasi di Batam

Salah satu pedagang di pasar TPID Grand Niaga Mas (Foto:Dyah/Batamnews)

Batam - Semenjak diresmikan, Pasar TPID Grand Niaga Mas terus beroperasi melayani masyarakat Kota Batam. Pembeli pun mulai berdatangan untuk berbelanja.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, hadirnya pasar ini tidak menawarkan harga termurah untuk masyarakat. Tapi kata dia pasar ini sebagai pengendali inflasi di Batam.

“Pasar ini tidak menawarkan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran, karena sistemnya bukan gudang. Namun kedepannya, bagi para pedagang yang tersebar di seluruh pasar di Batam, wajib menjadikan pasar TPID sebagai patokan harga,” Kata Gustian.

Walaupun tidak menawarkan harga paling murah, namun harga yang ditawarkan oleh penjual di Pasar TPID masih terjangkau.
 
Seperti harga ayam segar, Rp 30 ribu perkilo, bawang Jawa Rp 21 ribu perkilo, bawang putih Rp 21 ribu perkilo, bawang Bombay Rp13 ribu perkilo, serta bawang Birma Rp 10 ribu perkilo.

Sedangkan untuk cabai rawit Rp 35 ribu perkilo, cabai merah Rp 45 ribu perkilo dan cabai kering Rp 40 ribu perkilo. Sawi putih Rp 10 ribu perkilo, kentang Rp 9 ribu perkilo, serta kol Medan Rp 5 ribu perkilo.

“Di tempat itu juga kita tulis harganya. Pedagang asal mulanya di distributor kalau distributornya kita ambil yakin tidak ada kenakalan. Nah Instruksi kita kepada distributor, jika ada pedagang yang tidak mau menurunkan harga, kami minta menarik kembali barang yang sudah didistribusikan,” ujarnya.

Sofyan Sinaga salah satu pedagang cabai di pasar Grand Niaga Mas mengaku pasar ini memiliki kebijakan tersendiri untuk penetapan harganya.

“Semalam harga bawang Jawa naik seribu, namun kami harus menetapkan harga sama. Karena arahan dari manager harga yang diberikan harus lebih murah,” pungkasnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews