Tanjungpinang - Fotonya sedang viral. Alex Guspeneldi dicemooh netizen terkait fotonya yang sedang duduk di sebuah lokasi gelanggang permainan (gelper) elektronik.  Sudah menjadi rahasia umum jika arena gelper identik dengan perjudian.

Terkait foto yang viral di media sosial itu, Anggota DPRD Provinsi Kepri ini membantah foto itu. Ia menyebut itu merupakan foto editan.

"Saya tidak pernah datang ke lokasi itu, apalagi sampai memainkan permainan tersebut. Itu fitnah dan foto itu editan," katanya usai dilantik dan pengambilan sumoah janji sebagai anggota DPRD Kepri priode 2019-2024 di Dompak,  Tanjungpjnang, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Anggota DPRD Kepri Tertangkap Kamera di Arena Gelper

Ia menegaskan, bahwa hal itu sengaja dihembuskan dan diviralkan di medsos oleh orang-orang yang tidak senang terhadap dirinya. Apalagi saat ini ia kembali terpilih sebagai anggota dewan Kepri.

"Coba sebelum pemilu dieditnya lalau disebarkan pasti lebih heboh. Kalau sekarang kan tidak ngaruh," tegasnya dengan nada bergetar.

Alex mengaku memang sering datang ke lokasi gelanggang permainan tersebut, tetapi hanya lewat saja di belakangnya.

"Saya sering datang ke sana, kalau saya di foto terlihat sangat santai itu tergantung yang mengeditnya. Saya sejak awal mengatakan foto itu tidak asli," ujarnya dengan nada kesal.

Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak mengatakan foto yang beredar di media sosial itu bisa saja editan.

Belum tentu foto itu asli. Saat ini perkembangan zaman akan teknologi serba canggih, semua bisa dibuat atau diedit, kan bisa saja," kata Jumaga.

Bahkan menurutnya, bisa saja dirinya juga menjadi korban editan foto yang dibuat orang yang tidak bertanggingjawab yang sengaja akan menjatuhkan martabat dan kehormatan dirinya.

Baca juga: Anggota DPRD Kepergok di Arena Gelper, Jumaga: Semua Bisa Diedit

"Kita harus bijak dalam menyikapi hal ini. Jangan menuduh atau menilai tanpa bukti yang betul-betul benar," ujarnya.

Namun ia berharap sebagai wakil rakyat yang sudah diberikan kepercayaan oleh rakyat, kepada semua anggota dewan untuk menjaga nama baik institusi dan juga nama baik pribadi.

"Ya kita mengharapkan semua menjalani ini dengan baik. Sebab bila satu orang yang berbuat bisa semua intitusi yang terkena imbasnya," tegasnya.

(sut)