Sepak Terjang AKBP Boy Herlambang: Berantas Narkoba hingga Prestasi Pelayanan

Sepak Terjang AKBP Boy Herlambang: Berantas Narkoba hingga Prestasi Pelayanan

Salah satu pengungkapan kasus narkoba terbesar yang berhasil diungkap Polres Bintan. AKBP Boy Herlambang (kanan) bersama Kombes Pol Erlangga, Kabid Humas Polda Kepri. (Foto: Afriadi/Batamnews)

Tanjungpinang - Bintan memiliki kekayaan alam yang tak diragukan lagi, hamparan pasir putih dan pulau-pulau kecil jadi daya tarik sendiri terhadap dunia pariwisata. Letak pulau ini pun sangat strategis berbatasan langsung dengan beberapa negara.

Wilayah yang luas dan memiliki banyak pulau-pulau menjadi tantangan tersendiri terhadap Kabupaten Bintan. Dibalik eksotismenya, pulau ini juga sangat rentan terhadap kegiatan binsis ilegal, terutama penyelundupan narkoba dan perdaganggan orang seperti penyelundupan TKI ilegal.

Meskipun telah memperketat pengamanan patroli laut dan darat, namun para mafia ini punya berbagai cara untuk memuluskan kegiatan ilegalnya. Bahkan melibatkan masyarakat setempat.

Dengan wilayah Bintan yang sangat luas dan jumlah personel yang terbatas, tal jadi kendala bagi Polres Bintan dalam menjaga pulau surga wisata ini dari tangan oknum tak bertanggungjawab.

 

AKBP Boy Herlambang bersama istri

 

Hal itu dibuktikan dengan menggagalkan upaya penyeludupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 119 kilogram pada 30 Agustus 2019 lalu. Keberhasilan pengungkapan jaringan narkoba Internasional itu tak terlepas dari peran Polres Bintan yang dikomandoi, AKBP Boy Herlambang.

Sejak memegang pucuk pimpinan, berberapa prestasi diraih Polres Bintan baik dalam segi pelayanan dan pengungkapan berbagai kasus lainnya.

Pria kelahiran 26 april 1978 ini memiliki moto menjaga lingkungan, dengan artian bahwa anggota Polri garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Di bawah tongkat komandonya, Polres Bintan terus melakukan inovasi-inovasi berbasis IT  dengan tujuan untuk memberi pelayanan baik kepada masyarakat. Apa yang dilakukannya itu berbuah hasil dan mendapat penghargaan unit pelayanan publik kategori baik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Nagara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) beberapa waktu yang lalu.

"Dengan perolehan prestasi itu, saat ini Polres Bintan naik menuju zona Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Kemarin saya sudah presentasi KemenPAN bersama tim, saat ini menunggu hasil, mudah-mudahan naik ke WBK," kata Kapolres Bintan.

Boy memiliki moto menjaga lingkungan, dengan artian bahwa anggota Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

"Alhamdulillah salah satu Bhabinkamtibmas kita beberapa lalu mendapat prestasi terbaik di Kepri dan mendapat pin emas dari Kapolri," sebutnya.

Tak hanya itu, salah satu personel di Satlantas Polres Bintan juga mendapat pin emas dari Kapolri dalam membantu masyarakat yang mengalami masuk ke dalam waduk. "Ada masyarakat mobilnya masuk kedalam waduk, anggota bereda di lokasi lansung terjun membantu," ujarnya.

Selain itu, AKBP Boy Herlambang sangat tegas dalam menuntaskan kasus-kasus peredaran narkoba dan penyeludupan narkoba di Wilayah Bintan. Setidaknya dalam tahun 2018 lalu Polres Bintan berhasil mengungkap narkoba dengan total barang barang bukti mencapai belasan kilogram.

"Pada tahun ini yang paling besar 119 kilogram sabu-sabu ini. Saya selalu berpesan terhadap jajaran jangan sekali-kali terlibat narkoba, tidak ada ampun kalau terlibat, saya wanti-wanti itu. Negara sudah menyata perang terhadap narkoba, kita sebagai anggota Polri menjadi unjung tombak membrantas narkoba," tegasnya.

Kabupaten Bintan ditegaskannya bukan tempat narkoba, melainkan tempat translit. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Bintan bersatu memberantas narkoba.

"Jangan sampai oknum tak bertanggungjawab ini mengotori tanah kita ini, apalagi Bintan sangat terkenal sektor wisata dan alamnya," ujarnya.

 

Kapolres Bintan, AKBP Boy Herlambang dan istri dalam sebuah kegiatan.

 

Meskipun penuh kesibukan, AKBP Boy Herlambang tetap menyisihkan waktu liburnya untuk bersama keluarga. "Di saat libur kita full time bersama keluarga, supaya interaksi komunikasi tidak terputus apalagi anak-anak sudah remaja, saya upaya selalu ada waktu untuk anak-anak," katanya.

Pria lulusan AKPOl tahun 1999 ini memiliki pengalaman unik dimasa mudanya. Ia dari kecil bercita-cita jadi seorang dokter, namun karena sering ketangkap Satlantas dan ia pun tertarik menjadi seorang anggota Polri.

"Waktu masih kecil dulu sering ketangkap polisi saat pulang sekolah, dari mulanya. Saya dulu itu pengennya menjadi seorang Polantas, tapi tidak kesampaian, karena saya lihat gagah kali tu Polisi lalu lintas, pakai sepatu tunggang pakai motor besar, wih keren kali lah, pengen kali seperti itu," sebutnya sambil tertawa.

(afriadi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews