Tanjungpinang - Politikus sekaligus pengusaha Tanjungpinang Bobby Jayanto mengaku stres menghadapi kasus dugaan ungkapan rasis yang menjerat dirinya.

Dia mengaku banyak berubah dalam kepribadiannya gara-gara kasus tersebut. Saat ini ia lebih memilih banyak diam dibandingkan berbicara kritis seperti dulu.

"Saya cukup stres dengan kasus ini, berat badan saya sampai turun 5 kilogram, tidur pun tak tenang," kata Bobby saat jumpa pers di salah satu hotel di Tanjungpinang, Sabtu (24/8/2019).

Ketua DPD Partai NasDem Tanjungpinang itu menjelaskan, bahwa pidatonya pada saat acara sembahyang laut itu tidak ada bermaksud menyinggung perasaan orang lain. Katanya, ucapannya itu secara spontan dan tujuannya menyosialisasikan jangan memilih karena uang.

"Apakah salah saya selaku ketua partai menyosialisasikan itu, saya tidak ngomong jangan memilih kulit hitam, itu salah yang menerjemahkan," ujarnya.

Menurut Bobby, tujuannya pidato seperti itu untuk mengingatkan masyarakat Tionghoa terus melestarikan tradisi-tradisi seperti dragon boat yang tidak digelar pada tahun ini.

"Saya hanya mengatakan tidak mungkin kita meminta aspirasi untuk kepentingan klenteng dan kepentingan budaya dragon boat kepada saudara kita kulit hitam, yang mana arti kulit hitam yang saya maksud itu nonTionghoa," sebutnya.

Menegenai proses hukum terhadap kasusnya itu, Bobby mengatakan, bahwa dirinya mengikuti segala prosesnya dan ia menyerahkan sepenuhnya ke penyidik.

"Kita ikuti saya seperti air, saya tidak mau bikin gaduh, sudah cukup, saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat kota Tanjungpinang atas ucapan saya itu," ungkapnya.

(adi)