Bangun Hanggar Maintenance di Batam, Lion Juga akan Bangun di Bintan

Bangun Hanggar Maintenance di Batam, Lion Juga akan Bangun di Bintan

Menteri Perhubungan; Budi Karya Sumadi, Menko Perekonomian; Darmin Nasution saat meninjau hanggar MRO Lion Air di Bandara Hang Nadim, Batam. Lokasi MRO masih akan dikembangkan di lahan 24 hektare yang tersedia. (Foto: Tutus Supriadi/Batamnews)

Batam - Garuda Indonesia melalui Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk resmi melakukan investasi dengan menggandeng Lion Air untuk pembangungan lokasi Maintenence, Repair, dan Overhaul (MRO) di Bandara Hang Nadim Batam

Kerja sama ini diresmikan dengan peletakan batu pertama di Hanggar Batam Aero Technic (BAT) Bandara Hang Nadim, Rabu (14/8/2019). Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Perhubungan, Budi Karya S.

Direktur utama Garuda Indnesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan jika ide kerja sama ini muncul saat dirinya melakukan kunjungan ke Malaysia, dan langsung berinisiatif untuk mengajukan kerja sama.

Garuda invest di Bandara Hang Nadim, untuk MRO, bersama Lion Air yang sudah lebih dulu merealisasikan investasi di Batam. Pengajuan kerjasama ini ternyata disambut baik oleh pihak Lion Air. Mereka sepakat, ini mampu menekan defisa.

"Ide dari GMF yang kita sampaikan ke pak Rusdi Kirana dari Lion group bertujuan untuk penghematan devisa sekitar 750 juta USD, dan ini disambut sebagai proses penyatuan yang baik bagi indonesia," kata I Gusti.

I Gusti mengungkapkan selama ini  Garuda kesulitan dalam hal mencari lahan, karena saat ini dalam kurun waktu satu tahun perawatan pesawat yang terdaftar di GMF sudah mencapai 100 pesawat. Dan untuk perawatan tahun depan, sudah ada 30 pesawat yang mendaftar.

Kerja sama ini dinilai sebagai jalan keluar, dan kedepanya Garuda juga berencana kembali mengajak kerjasama Lion Air untuk membuka hanggar di Kuala Namu dan Bintan.  "Kami berharap, kami beserta Lion group bisa menjadi kuat untuk indonesia dalam menghadapi bursa ekonomi," ucapnya.

Hanggar tahap 3 milik Lion dan dengan joint usaha MRO akan dibangun di atas lahan  yang sama dengan luas lahan 24 hektare. Dimana sebelumnya, MRO Lion Air beroperasi diatas lahan seluas 8 hektare. Investasi itu nantinya tetap atas nama MRO Lion, dengan perluasan areal usaha di Bandara Hang Nadim, Batam.

Menanggapi hal ini, Founder Lion Air, Rusdi Kirana menyampaikan di lahan ini, selain pembangunan MRO sebagai fasilitas bengkel perbaikan komponen, juga akan dibangun peresmian pengoperasian Kirana Angkasa Polytechnic.

Politechnic ini akan dibangun untuk mendukung sumber daya manusia yang dibutuhkan. Selain itu ada lagi 17 politechnic negeri dari seluruh Indonesia yang hadir dalam peresmian ini sebagai sumber penyedia tenaga kerja.

"Kami berharap dengan pengembangan MRO devisa perbaikan pesawat berkurang dan lapangan pekerjaan meningkat," ucapnya.

Dengan adanya kerjasama untuk efisiensi biaya operasional dan perawatan pesawat, diharapkan mampu menekan biaya penerbangan domestik.

"Kita sangat bersyukur pada hari ini kita sama-sama mengikuti acara yang sangat penting ini dengan berbagai kerja sama BAT dan GMF," tutup Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews