Batam - Jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam,  nama-nama calon bermunculan. Salah satunya adalah Lukita Dinarsyah Tuwo, mantan Kepala BP Batam.

Pria asal Jakarta ini mengaku jatuh cinta dengan kota Tuah Madani ini.  "Saya belum lama di Batam tapu merasa sudah menjadi bagian dari Batam," kata Lukita, Jumat (13/7/2019)

Terkait rencana maju menjadi Wali Kota selanjutnya, Lukita memberikan sinyal bagus.

"Siapapun yang memimpin, terus terang ini saya dalam proses mendengarkan melihat, karena di Jakarta saya juga punya rencana yang lain. Tapi boleh dikatakan saya berada di posisi yang ingin melihat Batam maju," katanya.

Namun hingga kini dirinya tidak berani mengatakan kepastian apakah dia akan maju dalam pemilihan Wali Kota Batam atau tidak. Menurutnya ada saat yang benar-benar tepat dimana dia harus mengumumkan keputusan tersebut.

Diapun juga menyadari keputusannya tersebut sangat dinantikan oleh banyak orang.

"Saya belum mengatakan iya tapi mendengarkan. Tapi begini pasti ada time framing (kerangka waktu) nya. Karena ini bicara soal kepastian saya juga ga mau berfikir langsung tapi ada saatnya nanti saya katakan iya dan tidak," ujarnya.

Ia membenarkan sudah ada beberapa Partai Politik yang menghubungi dan juga bertemu dengan dirinya. Lukita menegaskan adanya Parpol yang mulai menjalin komunikasi berawal dari rekan - rekannya yang berada di pusat maupun di daerah.

Ia hanya tertawa saat ditanyakan apakah dari salah satu parpol tersebut, merupakan partai pemenang pemilu?

"Waduh kalau ditanya partai apa saja, saya belum dapat memberitahukannya. Saat ini baru komunikasi saja," sebut Lukita.

Walau saat ini Lukita tidak lagi menjabat sebagai Kepala BP Batam, Lukita menerangkan bahwa kesibukannya saat ini tetap mempromosikan Batam dengan kenalannya.

Ia juga tetap berupaya memberikan sumbangsihnya untuk Batam.  Bahkan kemarin baru saja dia mengusulkan teman Swedianya untuk berinvestasi di Batam dan menemui Kadin Batam untuk Komunikasi.

Ditanyakan mengenai kondisi Batam saat ini, menurutnya potensi Batam sangat luar biasa. Disayangkan jika pertumbuhan ekonominya hanya 1-5 persen. Sementara jika dibandingkan Sulawesi, tahun lalu pertumbuhan ekonominya mencapai 7 persen. "Batam dengan posisi strategisnya saya kira layak lebih tinggi,"  Pungkasnya.

(das)