Operasi Buru Pengebom Ikan di Tambelan Kerap Dimata-matai

Operasi Buru Pengebom Ikan di Tambelan Kerap Dimata-matai

Pengeboman ikan. (Foto: ilustrasi)

Bintan - Aksi pengeboman ikan di perairan Tambelan, Kabupaten Bintan menjadi perhatian pemerintah kecamatan setempat. Bersama unsur pimpinan kecamatan (Uspika) seperti Koramil dan Polsek, mereka memutuskan memburu kapal pengebom ikan.

Namun sayangnya, kegiatan razia laut oleh Uspika Tambelan ini, tak membuahkan hasil. AKtivitas pengeboman ikan pun tiba-tiba senyap. Diduga informasi kegiatan yang dilakukan Uspika Tambelan ini 'bocor' lebih dulu. Razia itu telah dimulai dari 1-6 Juli, namun hasilnya nihil.

Kapolsek Tambelan, Ipda Missyamsu Alson mengatakan, aktivitas kapal penangkap ikan dengan cara bom itu diketahui bedasarkan laporan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Tambelan.

"1 Juli jam 10.00 pagi kami dapat laporan dari Ketua HNSI Tambelan. Bahwa ada 2 unit kapal luar yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bom rakitan," ujar Alson, Minggu (7/7/2019).

Tiga hari kemudian tepatnya pada 3 Juli pukul 06.00 WIB didapati informasi bahwa kapal pengebom tersebut berada di sekitar Pulau Benua Kecamatan Tambelan.

Berselang beberapa waktu kemudian tepatnya pukul 08.00 WIB, Uspika Tambelan kembali melakukan pengejaran namun kapal tersebut tidak ditemukan. Diduga informasi tersebut bocor dari warga setempat yang bekerjasama dengan pelaku pengebom ikan.

"Pencari dilakukan sampai dengan pukul 17.00 WIB. Namun hasilnya nihil juga," jelasnya.

Kemudian Sabtu (6/7/2019) pukul 22.00 WIB mereka melakukan pengintaian kapal pengebom tersebut di lokasi yang dicurigai namun hasilnya tetap saja nihil.

"Kami minta juga pada UPT Perikanan agar menurunkan kapal PSDKP untuk patroli ke Tambelan. Kemudian juga berkoordinasi dengan Lantamal XII Pontianak untuk membantu mengerahkan KRI di sekitar Tambelan," sebutnya.

Disampaikannya, beberapa kendala juga dihadapi tim karena tidak adanya sarana kapal cepat di Tambelan untuk mengejar pelaku pengeboman. Kemudian juga ada spionase atau mata-mata dari sekelompok warga di Tambelan yang menginformasikan oknum pengebom ikan bila ada operasi aparat keamanan.

"Meski demikian, kami masih akan terus memburu pelaku pengeboman ikan dengan sarana yang ada," ucapnya.    

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews