DLH Batam: 18 Kontainer Scrub Plastik Diindikasi Terkontaminasi Limbah B3

DLH Batam: 18 Kontainer Scrub Plastik Diindikasi Terkontaminasi Limbah B3

Kepala DLH Kota Batam, Hermas Rozie.

Batam - Proses pemeriksaan terhadap 65 kontainer berisi scrub plastik terus berlanjut. Saat ini sudah 28 kontainer yang telah diperiksa oleh tim lintas kementerian, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam. 

Kepala DLH Kota Batam, Hermas Rozie mengatakan dari 28 kontainer yang sudah diperiksa, 18 kontainer diindikasi terkontaminasi limbah B3 sedangkan sisanya merupakan biji plastik yang tidak terkontaminasi. 

"18 itu diragukan karena secara visual terlihat kotor dan bau. Maka kemudian diambil sampelnya, nanti bea cukai yang akan memeriksakan di laboraturium apakah mengandung B3 atau tidak," ujar Herman saat ditemui di Kantor Wali Kota Batam, Senin (17/6/2019).

Jika terbukti kontainer tersebut terkontaminasi limbah B3, maka sesuai dengan Permendag Nomor 31 tahun 2016, kontainer tersebut diekspor kembali ke negara asal. Dengan batas waktu 90 hari sejak kedatangan berdasarkan manifes Bea Cukai. 

Namun untuk administrasi, 4 importir memiliki izin impor dan dokumen lengkap. 

"Kita juga tidak bisa menuding bahwa yang diimpor ini adalah limbah B3. Tetapi begitu hasilnya terkontaminasi itu berbeda konteksnya. Jadi seolah-olah yang beredar sekarang kan limbah B3, padahal kan ini sampah yang diimpor yang menjadi bahan baku bagi industri plastik untuk diolah menjadi biji plastik terindikasi mengandung B3," jelasnya. 

Herman juga menyampaikan impor bahan baku plastik ke Batam sudah cukup banyak. Hal tersebut dikarenakan banyak perusahaan plastik asal China berpindah ke Batam. 

Oleh karena itu, tahun 2018 DLH sudah menahan dan tidak mengeluarkan rekomendasi kepada 30 perusahaan plastik yang ingin berinvestasi di Batam. 

“Karena bahan baku mereka dari sampah plastik yang diimpor, sebagian dari perusahaan tersebut ada yang mengimpor bahan baku plastik, tapi ada juga yang mengolah sampah plastik lokal,” kata dia.

Sementara itu, Kepala KPU Bea Cukai Batam, Susila Brata mengatakan uji laboratorium untuk sampel dari kontainer scrub plastik masih dalam proses. 

“Kalaupun sudah ada hasilnya itu nanti utk kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. 

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews