Sosok Mulyadi Tan, Pernah Jadi Pegawai Bank, Kini Jadi Pengusaha Sukses di Tanjungpinang

Sosok Mulyadi Tan, Pernah Jadi Pegawai Bank, Kini Jadi Pengusaha Sukses di Tanjungpinang

Mulyadi Tan dan istri Winda Viska. (Foto: dok. pribadi)

Tanjungpinang - Keterbatasan modal tidak harus menjadi hambatan untuk membuka peluang bisnis. Tak sedikit pengusaha muda di Indonesia yang memulai karir bisnisnya dari usaha kecil-kecilan. Bahkan, ada juga salah satu diantara mereka yang memulai bisnis tanpa modal besar.

Nama Mulyadi Tan salah satunya. Mungkin sudah tak asing lagi bagi kalangan pebisnis di Tanjungpinang. Ia dikenal seorang pebisnis muda yang cukup sukses.

Namun ternyata pria kelahiran 22 Maret 1985 butuh melewati jalan berliku untuk sampai kepada pencapaiannya saat ini. Jatuh bangun merintis usaha dirasakannya. Hal itu juga yang mengantarkan Ahi--sapaan akrabnya, hingga menjadi pengusaha muda yang cukup disegani.

Pria penyandang gelar Magister Studi Manajemen Sumber Daya Manusia ini menjabat beberapa perusahaan. Diantaranya seperti Direktur PT Enha Bintan Gemilang, Direktur PT Tiga Mutiara Bintan, Direktur PT JMP Bintan Internasional, Direktur Amreta Harja Internasional PTE. Ltd dan Chief Excecutive Officer PT Kreasi Karya Mandiri.

Ketika masih muda, Ahi tidak memiliki waktu banyak bermain seperti anak pada umumnya, setelah lulusan sekolah SMU Katolik Santa Maria Tanjungpinang pada 2003, ia langsung bekerja di perusahaan swasta selama tiga tahun. Pada tahun 2007, ia diterima bekerja di Bank Bukopin.

Ahi melanjutkan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang. Sambil mengenyam pendidikan S1, ia bekerja di Bank OCBC NISP Cabang Tanjungpinang.

 

Mulyadi Tan juga menjadi dosen Kewirausahaan di Kampus STII Tanjungpinang.

 

Sama seperti kebanyakan anak muda lainnya, Ahi awalnya mengaku bercita-cita bekerja kantoran. Tapi sudut pandangnya berubah, setelah kerja perbankan swasta dengan jabatan sebagai Marketing Consument Manager pada tahun 2008-2010.

Selama dua tahun bekerja di bank OCBC NISP Cabang Tanjungpinang, beberapa kali promosi jabatan ia lalui. Namun akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri, karena ada persoalan internal bank.

“Tujuan kita mencari kerja selain memenuhi kebutuhan, tentunya kenyamanan kan, nah kalau tidak nyaman bagaimana mau kerja, pasti tak maksimal,” Ahi dalam bincang-bincang bersama Batamnes.co.id, Kamis (23/5/2019).

Usai kerja perbankan, Ahi mulai bergerak sebagai Event Organizer (EO). Beberbagi event-event di Tanjungpinang pun sukses ia gelar seperti Pawai 1000 lampion, dimana event itu perdana digelar di Tanjungpinang dan ia juga sangat aktif di bidang organisasi.

Usaha pertamanya yakni jasa Asuransi Graha Wanaartha. Tentunya sebagai pendatang baru di dunia bisnis jasa ia mengalami berbagai tantangan. Apalgi lagi keuangan perusahaan pas pasan untuk operasional. Namun ia tetap berkomitmen dengan keputusannya agar memiliki mejalani usaha sendiri.

Pria asli kelahiran Tanjungpinang itu seakan tidak percaya usaha pertamanya itu banyak menarik nasabah. Padahal jika dilihat dari kantor saja, mungkin tidak menyakinkan untuk membuat nasabah bergabung karena minimnya fasilitas.

Menurutnya, jangankan fasilitas pendukung seperti TV dan AC, memiliki satu unit komputer saja ia mengaku sudah bersyukur kala itu.

Memang berat di awal merintis usaha sendiri. Bahkan sempat terlintas dipikirannya untuk menyerah. Bayangkan saja setelah beberapa bulan memulai usaha tidak kunjung mendapat nasabah, sementara keuangan perusahan semakin menipis.

"Waktu demi waktu aktivitas saya itu hanya buka tutup kantor saja, tapi dari situ lah saya memutar otak bagaimana bisa mendapatkan nasabah, kalau sekarang sudah enak ada berbagai media untuk promosi," sebutnya.

Ia mengutip pepatah, tak ada usaha yang mengkhinati hasil. Hal itu dibuktikannya saat ini. Perusahaan asuransinya tumbuh besar dan memiliki kantor yang layak dan lebih elit. Ibarat langit dan bumi dengan kantor saat ia merintis usahanya.

"Jatuh bangun itu merupakan bagian tak terlepaskan dari keberhasilan, yang penting diri sudah siap menghadapi itu. Siap untuk sukses dan siap untuk jatuh," katanya.

Pada tahun 2012, Mulyadi Tan merintis usaha tempat hiburan di Jalan Gudang Minyak, Tanjungpinang. Ia sangat yakin usaha tempat hiburan itu akan berhasil dan memberikan kontribusi ke daerah dalam sektor pajak.

Ia melihat peluang itu, sebab Kota Tanjungpinang merupakan salah satu kota tujuan turis-turis asing berkunjung  untuk berliburan.

Menurut suami artis Winda Viska itu, wisatawan asing maupun domestik saat berkunjung ke suatu daerah itu, selain mencari tempat wisata seperti pantai dan kuliner juga hiburan malam.

 

Mulyadi Tan bersama buah hatinya dari pernikahan dengan Winda Viska.

 

Sebagai pendatang baru, ia merancang konsep Dope Club itu berbeda dengan hiburan malam yang ada di kota Tanjungpinang. "Usaha itu kan butuh konsep yang ditawarkan kepada konsumen, nah waktu itu Dope Club kami kemas betul-betul dan ekslusif," sebutnya.

Bahkan, katanya, Dope Club salah satu tempat yang patut dikunjungi para wisatawan saat berliburan ke kota Tanjungpinang. Dope Club juga masuk kedalam situs Tripadvisor. Tripadvisor merupakan salah satu situs yang menawarkan saran dari jutaan wisatawan saat melakukan perencanaan berliburan.

"Situs Tripadvisor itu merupakan komunitas wisata terbesar di dunia yang menjangkau ratusan jutaan pengunjung setiap bulannya, saya sendiri juga kaget mendapat kiriman surat dari Tripadvisor itu," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu dan tuntutan permintaan pasar yang bergeser, akhirnya pada tahun 2018, Ahi memutuskan mengubah Dope Club sebagai restoran ekslusif dengan nama Legacies, tentunya ia tidak menghilangkan nuansa musik.

Ahi menceritakan, Legacies tidak hanya restoran yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman saja, di sana para pengunjung bisa melakukan aktivitas nongkrong dan pertemuan kerja atau bisnis.

"Mengupgrade lebih modern lagi, jadi masuk untuk semua kalangan, mudah-mudahan kehadirian Legacies ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang dan kunjungan wisatawan," harap Ahi yang kini juga aktif sebagai Dosen Kewirausahaan STII Tanjungpinang ini.

(Afriadi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews