Tanjungpinang - Wako Tanjungpinang, Syahrul mengaku generasi muda di Tanjungpinang mulai kehilangan karakter. Banyak anak-anak yang pintar namun tidak memiliki karakter yang kuat. Apalagi selama ini Tanjungpinang dikenal sebagai kota pendidikan.

"Saat ini banyak anak-anak dan pemuda yang pintar tapi tidak berkarakter. Jadi sekarang penekanannya, penting pendidikan karakter itu dilakukan di sekolah," kata Syahrul, usai menggelar upacara Hardiknas di Lapangan Pamedan, Kamis (2/5/2019).

Mereka banyak lupa sebagai generasi muda melayu di Tanjungpinang yang kaya akan budaya. Pengaruh globalisasi juga menjadi salah satu faktor terkikisnya karakter generasi bangsa selama ini.

Syahrul yang juga punya latar belakang guru itu menegaskan, peningkatan pengetahuan aktualisasi tentang sikap-sikap budi pekerti bisa ditingkatkan di sekolah.  

Menjawab hal itu, ditempat yang sama Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Tamrin Dahlan menyebutkan, pendidikan karakter sebenarnya hanya istilah yang berubah saat ini.

Pada era tahun 2014, menteri pendidikan sudah mengembangkan pendidikan berakhlak mulia dan pendidikan bernuansa kedaerahan.

"Jadi ini hanya istilah, kita secara kedaerahan sudah mengembangkan pendidikan karakter ini melalui penguatan kebudayaan melayu. Cuma masalahnya kurikulum kita dibatasi," ujarnya.

(adi)