Suara PKB Hilang di PPK Sekupang, Siapa Bermain Api?

Suara PKB Hilang di PPK Sekupang, Siapa Bermain Api?

Ketua KPU Batam Syahrul Huda (Foto: Johannes/Batamnews)

Batam - Ketua DPC PKB Batam Muhammad Jefri Simanjuntak mengaku curiga dengan dugaan hilangnya suara di TPS 1 Sekupang, Batam. Belum diketahui ke mana suara tersebut menguap. Jumlahnya mencapai sekitar 21 suara.

Proses penghitungan suara di GOR Raja Ja'far, Tiban Indah, Sekupang, Batam, itu pun tak terhenti. 

KPU serta Bawaslu Kota Batam sepakat tetap melanjutkan penghitungan suara.

Ketua KPU Kota Batam, Syahrul Huda membenarkan adanya perbedaan jumlah suara dari Partai Keadilan Bangsa (PKB) kemarin.

“Jadi sekarang ini kan telinya sudah dihitung, sekian banyak saksi partai politik itu sama dengan yang di teli, kemudian yang C1 dari Panwaslu sama dengan yang di teli, hanya PKB saja yang mungkin ada perbedaan,” kata Syarul Huda di GOR Raja Jafar sore ini, Selasa (23/4/2019).

Namun terkait permintaan pihak PKB untuk membuka kotak suara di TPS 1 agar dilakukan penghitungan ulang, Syahrul belum bisa menentukan.

“Kami tidak bisa mengeneralkan kalau semua harus diulang, kecuali mungkin di telinya juga salah. Jadi kita harus bandingkan dululah dan akhirnya kan sudah diputuskan oleh panwascam serta saksi lain dan ini memang tidak ada masalah,” kata Syahrul.

Lanjut Syahrul setelah melewati beberapa penghitungan TPS lain, kemudian saksi dari PKB merasa ada yang salah juga. Lalu semuanya diserahkan kepada peserta rapat pemilu.

“Kan sudah sama-sama dilihat, disaksikan dan dihitung berdasarkan Teli. Kecuali Telinya juga bermasalah seperti sekarang ini. Ada yang berbeda, ada yang tidak terhitung 4-5 suara. Tidak sama hitungannya, di teli juga keliru,” kata Syahrul.

Syahrul menegaskan saat ini keputusan KPU tetap melanjutkan penghutungan suara. Alasannya karena forum sudah memutuskan tidak ada masalah.

Informasi yang diperoleh batamnews.co.id, permainan penggelembungan maupun penilepen suara sangat rawan di tingkat TPS hingga PPK. Para oknum caleg yang curang biasanya bekerja sama dengan para saksi, petugas pemilu, hingga rekan separtai.

Cara-cara seperti ini jamak dilakukan di setiap pemilu. Tak heran, bila para caleg tak memiliki saksi yang dapat dipercaya, atau teliti, bisa-bisa kena tilep, meskipun suaranya yang diperoleh cukup besar. Bagi seorang caleg, satu suara sangat berarti, pasalnya perebutan suara di dapil masing-masing sangat ketat.

(ude)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews