Sedih, Kisah Petugas KPPS yang Meninggal Sempat Beri Istri Rp 530 Ribu

Sedih, Kisah Petugas KPPS yang Meninggal Sempat Beri Istri Rp 530 Ribu

Suasana duka di kediaman Radiansyah.

Makassar - Radiansyah hembuskan nafas terakhirnya di ruang UGD, RS Pelamonia, Sabtu petang, (27/4/2019) pukul 17.00 wita. Dia adalah salah seorang petugas KPPS di TPS 09 di Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Makassar yang mengeluhkan kelelahan dan sakit tenggorokan beberapa hari setelah pemilu, 17 April lalu.

Radiansyah meninggalkan seorang istri, Ramlah, (28) yang sehari-harinya ibu rumah tangga juga kerja sebagai gerinder di salah satu perusahaan kayu di Kawasan Industri Makassar. Bersama Ramlah, almarhum miliki anak laki-laki namun di usia masih delapan bulan buah hati mereka meninggal dunia setelah step.

Setelah ditinggal anak semata wayang, kini Ramlah ditinggal suami tercinta. Kesedihan terpancar saat mendampingi jenazah suaminya semalam, Sabtu, (27/4) di kediaman mertua di jl Tinumbu, lorong 148, RW 02, RT 04, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo. Matanya sembab.

Ramlah bertutur, sehari-harinya Radiandyah kerja sebagai juru parkir di basement Makassar Trade Center (MTC). Tiba musim pemilu, dia ikut mendaftar sebagai petugas KPPS dan diterima.

Usai pemungutan suara, Radiansyah masih sempat ke tempat kerjanya itu sebagai juru parkir tetapi lima hari terakhir terpaksa diabaikan. Kondisi tubuhnya benar-benar drop karena kelelahan dan belakangan mengeluhkan sakit tenggorokan sehingga mengganggu kenyamanan makan dan minum.

Ramlah menuturkan suaminya sempat menyerahkan uang senilai Rp 530 ribu setelah hari pemungutan suara. "Iya ada Rp 530 ribu dikasih saya selesai pemungutan suara," tutur Ramlah.

Istri almarhum ini bercerita kalau sebenarnya yang mau mendaftar sebagai petugas KPPS itu adalah dirinya karena sudah punya pengalaman lima tahun lalu tapi dilarang Radiansyah.

"Saya dilarang mendaftar lagi karena katanya pemilu ini sampai begadang. Suami saya bilang, nanti saya saja jadi kadang di tempat kerjanya itu di MTC dia liburkan dirinya sendiri karena urusan sebagai petugas KPPS," kata Ramlah.

Kini, Radiansyah telah pergi. Dia tercatat sebagai petugas KPPS ke lima di Sulsel yang meninggal dunia di Pemilu 2019. Empat lainnya berasal dari Kabupaten Luwu Timur, Luwu, Maros dan Bantaeng. Ada yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas saat bertugas, ada pula karena penyakit tifus.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews