Harga Cabai Rawit Meroket di Bintan, Ini Kata Pedagang

Harga Cabai Rawit Meroket di Bintan, Ini Kata Pedagang

Harga cabai rawit mengalami kenaikan hingga 100% di Bintan. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Harga cabai rawit di pasar tradisional Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara dan di Kijang, Kecamatan Bintan Timur mengalami kenaikan sebesar 80-100 persen.

Kenaikan harga terjadi sejak empat hari terakhir. Biasanya cabai dijual Rp 40 ribu- Rp 45 ribu perkilogramnya (Kg). Namun sekarang tembus diangka Rp 80 ribu-Rp 85 ribu perKg.

Salah seorang pedagang di Pasar Lama Tanjunguban, Ion mengatakan kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak 4 hari lalu. Namun sampai saat ini dia belum mengetahui penyebab harganya bisa melonjak.

"Kita juga gak tau penyebabnya. Apalagi cabai rawit saja yang naik, kalau cabai merah dan cabai hijau ya normal-normal aja," ujar pria ini, kemarin.

Dia juga terpaksa menjual cabai rawit dengan harga Rp 85 ribu per Kg. Sebab harga yang dipatok oleh distributor sebesar Rp 75 ribu. Sehingga dia hanya mengambil keuntungan sebesar Rp 10 ribu per Kg.

"Distributor sudah letakkan harga mahal, jadi kami jual dengan harga segitulah. Kalau tidak, ya gak bisa untung malah buntung," jelasnya.

Yanti pedagang asal Kijang mengaku menjual cabai rawit per ons-nya sebesar Rp 8 ribu atau Rp 80 ribu per Kg. Harga yang dipatoknya itu bedasarkan pergitungan dari harga jual distributor.

"Distributor jual Rp 70 ribu per Kg. Jadi perhitungan kami harus jual Rp 80 ribu per Kg. Untung Rp 10 ribu itulah yang dikumpulkan untuk uang sewa dan lainnya," katanya

Ibu satu anak ini merasa bingung dengan naiknya harga cabai secara tiba-tiba. Padahal stok cabai di pasaran masih mencukupi bahkan kondisinya sangat bagus.

"Ketersediaan cabai masih cukup di pasaran. Tapi aneh aja kok bisa melejit naiknya. Secara tiba-tiba pulak tuh, apa karena pengaruh masih suasana pemilu kali ya," sebutnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews