Limbah Minyak Hitam yang Cemari Pantai di Batam Bisa Sebabkan Kanker

Limbah Minyak Hitam yang Cemari Pantai di Batam Bisa Sebabkan Kanker

Pantai Air Raja yang dicemari limbah minyak hitam (Foto:Istimewa)

Batam - Keberadaan limbah sludge oil atau minyak hitam belakangan ini memang menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Tak hanya mengganggu, tetapi limbah kapal ini juga berbahaya bagi tubuh.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozi mengatakan, sludge oil dapat mengakibatkan kanker. "Jika tubuh manusia tidak dapat mencernanya, maka mampu menjadi stimulan kanker bagi tubuh," kata dia.

Kanker bisa menyerang tubuh jika dibawa oleh ikan akibat sludge oil yang menempel di terumbu karang.

"Jika sampai nempel di karang, maka masa depan panen ikan bagi nelayan akan terdampak. Sludge oil ini juga dalam konsentrasi yang relatif kecil akan tersimpan dalam organisme laut seperti ikan. Dengan begitu, migrasi ke tubuh manusia dapat terjadi," ujarnya.

Sludge oil merupakan salah satu limbah B3 dengan tingkat bahaya kategori 1 berdasarkan PP 101/2014 tentang pengelolaan limbah B3. Karakteristik awalnya mudah terbakar. Namun setelah jenuh dengan high viscocity dan menjadi sludge, bercampur dengan pasir nilai bakarnya berkurang.

Tapi setelah itu, tingkat bahayanya menjadi berbahaya bagi lingkungan.

"Dari visual saja dapat dilihat bahwa densitas sludge oil ini lebih ringan sehingga dia mengapung di permukaan air. Aktivitas fotosintesis yang seharusnya menopang kehidupan di dalam laut menjadi terganggu. Kelangkaan oksigen menjadi penyebab ikan mabuk atau mati, begitupun biota lainnya," ucap Herman.

Sebelumnya, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis minyak hitam atau sludge oil mencemari kawasan pantai timur Batam. Dampak terparah terlihat di kawasan wisata Turi Beach, Nongsa Village dan Teluk Mata Ikan. 

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews