Harga Telur di Bintan Anjlok

Harga Telur di Bintan Anjlok

Ilustrasi pedagang telur. (Foto: Batamnews)

Bintan - Akhir-akhir ini peternak mengalami kesulitan memasarkan telur ayam di Pulau Bintan. Akibatnya jumlah telur-telur di peternakan membanjir.

Peternak Ayam di Kecamatan Toapaya, Teddy mengatakan banjirnya ketersediaan telur ayam membuat harga jual di pasaran seluruh Pulau Bintan anjlok.

"Mau tak maulah, kalau tidak lambat laun kondisi telur akan rusak jika terus disimpan," ujar Teddy, kemarin.

Dalam sehari, kata Teddy, peternakannya mampu memproduksi 8 ribu sampai 9 ribu butir telur setiap harinya. Setiap telur hanya mampu bertahan selama 15 sampai 20 hari. Apabila lewat dari waktu itu tak terjual maka telur akan rusak.

Akibat dari kondisi tersebut harga telur jadi anjlok. Seperti telur nomor 1 (ukuran besar), sebelumnya dijual Rp 1.500 perbutir sekarang Rp 1.450 perbutirnya.

Kemudian telur nomor 2 (ukuran sedang) awalnya dijual Rp 1.350 per butir sekarang turun menjadi Rp 1.300. Lalu telur nomor 3 (ukuran kecil) awalnya dijual Rp 1.250 perbutir sekarang hanya Rp 1.200.

"Bahkan kalau ambil banyak harganya kurang lagi. Untuk 1 ikat besar yang terdiri dari 5 papan atau setara 150 butir dihargai Rp 128 ribu dari sebelumnya Rp 190 ribu sampai Rp 225 ribu," jelasnya.

Selain harga telur, penjualan ayam afkir juga ikutan anjlok. Awalnya harga ayam afkir dijual di atas Rp 20 ribu namun kini hanya Rp 16 ribu per kilogramnya.

Ayam afkir merupakan ayam petelur yang produktifitas bertelurnya sudah berkurang. Biasanya dijual peternak ke pedagang daging ayam.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews