Nasib Peternak Ayam Petelur di Bintan Seperti Telur di Ujung Tanduk

Nasib Peternak Ayam Petelur di Bintan Seperti Telur di Ujung Tanduk

Ilustrasi. (Foto: Bisnis.com)

Bintan - Nasib pelaku usaha peternakan ayam petelur di Bintan bak telur di ujung tanduk. Mereka kesulitan memasarkan produknya, baik di wilayah daratan Pulau Bintan maupun beberapa pulau terdekat.

Salah satu pelaku usaha ayam petelur, Teddy mengatakan penjualan telur ayam sedang tersendat sejak beberapa bulan terakhir ini. 

"Kalau sekarang susah kali jual telur di pasaran. Tidak selancar sebelumnya," ujar Teddy, kemarin.

Biasanya, kata Teddy, setelah panen hanya butuh 1 sampai 2 hari langsung terjual di pasaran. Namun sekarang menelan waktu yang cukup lama untuk penjualannya. 

"Telur hanya bertahan 2 minggu pasca panen. Selebih itu akan rusak atau busuk," katanya.

Selain pemasaran, kata Teddy, pelaku usaha seperti dia juga banyak mengalami masalah lain. Seperti kenaikan harga pakan ternak, bibit ayam dan ongkos pengiriman melalui pesawat. 

Semua biaya yang dikeluarkan sudah menyamai omset yang diperoleh. Alhasil para pelaku usaha hanya mendapatkan keuntungan tipis.

"Harga pakan juga naik, terutama jagung. Di sini kami pakai konsentrat campuran yang sudah jadi seharga Rp 5.400,- per kilogramnya. Sehari kami butuh 1,8 ton untuk makan 12 ribu ekor ayam," jelasnya. 

Pegawai Penyidik Negeri Sipil (PPNS) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Bintan, Setia Kurniawan mengatakan saat ini ada 17 peternakan ayam yang menghasilkan berbagai jumlah produksi yang beragam.

"Kami akan mendata lagi seluruh peternak di Bintan," kata Iwan yang juga menjabat sebagai Tim Satgas Pangan Bintan.

Selain mendata, DKUPP Bintan juga akan mencarikan solusi soal harga pakan ayam ini. Namun juga tidak merugikan kedua belah pihak baik penjual pakan ayam maupum pelaku usaha peternakan ayam.

"Kami ingin harga tidak anjlok dan tidak tinggi, tetapi stabil saja. Dalam waktu dekat akan kami undang seluruh pelaku usaha ternak ayam ini," ucapnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews