`Terlindas` Proyek Reklamasi, Nelayan Serbu Kantor Gubernur Kepri

`Terlindas` Proyek Reklamasi, Nelayan Serbu Kantor Gubernur Kepri

Aksi para nelayan di Kantor Gubernur Kepri. (Foto: Yogi/Batamnews)

Tanjungpinang - Puluhan nelayan berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kepri, Rabu (6/3/2019). Massa yang tergabung Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Tanjungpinang-Bintan itu protes terkait beberapa proyek reklamasi merugikan nelayan. 

Masa menggelar aksi di depan pintu masuk Kantor Gubernur Kepri. Selain berorasi massa juga membentangkan spanduk dan kertas bertuliskan penolakan reklamasi. 

"Kita nelayan merasa dirugikan dengan pengerukan pasir di Teluk Bintan," kata salah satu orator aksi itu.

Ia melanjutkan, akibat pengerukan seperti di Teluk Bintan, nelayan tidak bisa menangkap di pesisir laut. 

"Apalagi saat ini musim angin utara, kita tidak bisa melaut ketengah, terpaksa di pesisir, tetapi apa daya pesisir sudah dikeruk dan membuat nelayan tidak bisa melaut," ujarnya. 

Selain itu, nelayan juga mempertanyakan keberadaan proyek Gurindam 12 yang membuat mereka tidak bisa melaut.  "Hidup nelayan," teriaknya disambut ratusan massa yang dominan laki-laki. 

Terlihat beberapa massa juga mengikat kepala dengan tali rafia. Selain itu beberapa ibu-ibu rumah tangga juga diikutkan dalam aksi. 

"Kita lihat, ibu-ibu ini terpaksa ikut melaut, tetapi sekarang tidak bisa lagi, mereka mau mencari nafkah juga anak-anaknya," katanya.

Beberapa spanduk yang dibawa melayan memperlihatkan proses pengerukan yang terjadi di beberapa titik di Kepri. Selain itu terdapat juga kertas bertuliskan "Kembalikan hak nelayan sepenuhnya,".

Para nelayan meminta Gubernur Kepri maupun pejabat memberikan penjelasan tersebut. Sampai saat ini aksi masih berlanjut. "Keluar Nurdin," teriak nelayan.

Beberapa aparat kepolisian menjaga jalannya aksi tersebut. Sampai saat ini belum satupun pejabat Pemprov Kepri yang menemui ratusan massa.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews