Tiket Pesawat Mahal, Kunjungan Wisatawan Lokal ke Kepri Merosot

Tiket Pesawat Mahal, Kunjungan Wisatawan Lokal ke Kepri Merosot

Bandara Hang Nadim Batam terpantau sepi saat hari pertama kebijakan bagasi berbayar dibarengi tingginya harga tiket pesawat, awal Februari lalu. (Foto: Jimmi/batamnews)

Tanjungpinang – Mahalnya harga tiket pesawat berdampak signifikan terhadap kunjungan turis lokal ke Kepulauan Riau. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri merilis kunjungan wisatawan nusantara turun 21,77 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, Rahmad Iswanto mengatakan, secara detail jumlah kunjungan wisatawan nusantara tidak bisa dihitung secara per bulan. 

“Karena pintu masuknya sangat banyak, berbeda dengan wisman,” kata Rahmad kepada awak media di kantor BPS Kepri, Jumat (1/3/2019).

Ia melanjutkan, tetapi kondisi grafik kunjungan wisatawan lokal dapat dilihat dari jumlah penumpang pesawat udara di seluruh bandara Provinsi Kepri. “Indikasinya bisa kita lihat dari jumlah penumpang, apakah tiket mahal berpengaruh signifikan atau tidak,” ujar dia. 

Baca: Bandara Hang Nadim Bisa Rugi Penumpang Pesawat Turun

Rahmad memaparkan, jumlah penumpang pesawat udara turun drastis di bulan Januari 2019, dibandingkan Januari 2018. Pada Januari 2019 jumlah penumpang hanya sebesar 391.720 orang, sedangkan pada Januari 2018 mencapai 500.746 penumpang. 

Padahal beberapa tahun sebelumnya tren kenaikan. “Jadi dipersenkan jumlah penumpang turun 21,77 persen,” ujar dia.  

Rahmad mengatakan, kondisi ini diduga akibat fenomena kenaikan harga tiket yang berdampak terhadap jumlah penumpang domestik angkutan udara. 

“Padahal ketika fenomena tidak muncul 2018 lalu, penumpang banyak,” katanya. 

Menyikapi hal ini, Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun akan menemui Menteri Perhubungan (Menhub) untuk mencari solusi harga tiket pesawat yang tak kunjung turun.

"Nanti saya menghadap pak menteri," ujar Nurdin, Jumat (1/3/2019). 

Selain menyampaikan terkait keluhan masyarakat mengenai tiket yang mahal, terkait bagasi berbayar juga akan disampaikan pada pertemuan nanti. 

"Karena ini menyangkut kondisi ekonomi, banyak mengeluh, pengusaha juga," kata dia. 

Apalagi Kepulauan Riau menjadi salah satu dari tiga provinsi dengan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) paling tinggi di Indonesia. 

Baca: Tingginya Tiket Pesawat Bikin Bang Toyib Tak Pulang-pulang

Menurutnya pemerintah pusat jangan mengeluarkan kebijakan yang aneh-aneh. Seharusnya kebijakan yang dikeluarkan untuk membantu perekonomian. 

"Bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat, membuka lapangan pekerjaan," kata dia. 

Dampak kenaikan harga tiket angkutan udara dan bagasi berbayar membuat banyak penerbangan dibatalkan, setidaknya ada 9 hingga 15 penerbangan dibatalkan setiap harinya sejak bulan Februari 2019. 

Hal itu disampaikan Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso.

"Diprediksi pemasukan dari bandara akan berkurang, target Rp 280 miliar diperkirakan tidak akan terpenuhi," ujar Suwarso beberapa waktu lalu. 

(ret/tan)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews