Polemik Megaproyek Teluk Tering, Kepala BP Batam: Itu Urusan Para Dewa

Polemik Megaproyek Teluk Tering, Kepala BP Batam: Itu Urusan Para Dewa

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews)

Batam - Pengembangan kawasan Teluk Tering, Batam Center yang direkomendasikan oleh Wali Kota Batam, HM Rudi kepada PT Kencana Investindo Nugraha masih menjadi polemik.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawadi mengatakan bahwa itu bukan menjadi urusannya. 

“Itu urusan para dewa-dewa, urusanku adalah mengejar tata ruang, mengejar master plan supaya bagian lahan bisa kerja,” ujar Edy di Kantor BP Batam, Jumat (15/2/2019). 

Dewa-dewa yang dimaksud Edy di sini yaitu Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (DK-PBPB) Batam. 

Baca: Rapat Soal Teluk Tering Batal, Budi dan Lagat Meradang

Edy menyampaikan DK-PBPB yang akan menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap pengembangan kawasan tersebut.

“Saya punya wilayah kerja 8 pulau ini kewenangan kami,” katanya. 

Padahal sebelumnya pengembangan kawasan tersebut direncanakan oleh BP Batam pada masa kepemimpinan Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai kota air, dengan mengajak investor. 

“Kalau tentang itu, bisa saja direncanakan,” kata dia. 

Akan tetapi dalam perjalanan waktu, rupanya ada perbedaan pendapat. Di masa kepimpimpinan Edy, rencana kota air itu tidak dilanjutkan. 

Menurut Edy, ia tidak terlalu mau ambil pusing terhadap pengembangan kawasan tersebut. Namun jika itu perlu dikembangkan, siapapun tentunya berhak. 

Seperti diketahui, PT Kencana Investindo Nugraha dipimpin oleh Maxi Gunawan yang juga saat ini menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem. 

“Siapapun dia, kita tak lihat dari partai mana, kita tak peduli, siapa saja mau melakukan usaha, kita dukung, nanti keputusan ke siapa, kalau harus ke pemda, kita ikutin,” jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya saat ini pihaknya fokus untuk kawasan Rempang ataupun Galang baru. Selanjutnya mengurus hak logistik, hub logistik di Bandara Hang Nadim, dan factory outlet.

“Tidak lagi recehan masuk sini,” katanya. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews