Lingga - Pelabuhan Pulon di Desa Mentuda, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, rusak parah. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama, namun belum ada informasi pasti apakah pelabuhan tersebut akan dibangun tahun ini atau tidak oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Lingga, melalui instansi terkait.

Padahal, pelabuhan yang menjadi tempat persinggahan bagi kapal feri reguler rute Daik Lingga-Tanjungpinang itu, merupakan pelabuhan besar satu-satunya di desa tersebut.

"Kondisi pelabuhannya sudah memprihatinkan. Lihat saja bangunan ruang tunggunya, sudah tinggal menunggu ambruk," kata salah seorang warga yang enggan namanya disebut kepada Batamnews.co.id, Rabu (6/2/2019).

Ia menilai, jika pemerintah tidak memperdulikan kondisi pelabuhan dan ruang tunggu pelabuhan tersebut, tak butuh waktu lama bangunan itu pasti akan hancur. "Kami harap dinas terkait bisa memperhatikan bangunan itu. Jangan dibiarkan begitu saja," ucapnya.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lingga, Selamat mengatakan, pelabuhan tersebut menjadi perhatian serius pihaknya. Menurut dia, pelabuhan tersebut wajib dibangun.

"Jika masih saja seperti saat ini, kapal feri regular tidak akan mau menyinggahi pelabuhan itu. Lagi pula, itu membahayakan," kata Selamat belum lama ini.

Namun, hingga saat ini belum ada informasi pasti kapan pelabuhan tersebut akan dibangun. Apakah masuk pada penganggaran APBD murni 2019 atau tidak. Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut di Dishub Lingga, Sumarno sampai berita ini ditulis belum bisa dimintai keterangan.

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, selain memiliki kondisi pelabuhan yang memperihatinkan, Desa Mentuda juga masih terbilang terisolir. Pasalnya, desa yang berada tepat di belakang kaki Gunung Daik ini belum tersedia akses darat, listrik 24 jam serta jaringan telekomunikasi berbasis data internet.

(ruz)