Batam - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mengukuhkan 55 orang Relawan Demokrasi (Relasi) di i-Hotel, Penuin, Baloi, Lubuk Baja, Kota Batam, Senin (28/1/2019) pagi.

Pembentukan Relasi ini sebagai bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. 

Ketua KPU Kota Batam, Syahrul Huda mengatakan, mereka yang tergabung dalam Relasi ini diharapkan dapat meringankan tugas KPU. 

Dalam kerjanya, Relasi ini juga tidak boleh memposisikan diri sebagai agen ganda tetapi harus bersikap independen, memberlakukan seluruh peserta pemilu secara adil dan setara. 

"Jadi jangan sampai relawan ini yang sudah menjadi mitra kerja KPU Kota Batam, kemudian sampai ke masyarakat itu yang disampaikan bukan persoalan pemilunya, namun persoalan siapa yang dimenangkan, ini kan bahaya. Ini tidak benar," kata Syahrul.

Pergerakan relawan demokrasi juga dibatasi oleh kode etik. Jadi kalau melanggar sebuah aturan maka secara otomatis akan diatur oleh kode etik dan sanksi pemecatan menanti jika melanggar.

Syahrul mengingatkan, di tengah situasi politik hari ini, relawan tidak boleh terbawa arus. Tugas terpenting relawan adalah meyakinkan masyarakat bahwa pemilu diselenggarakan dengan bermartabat dan berintegritas, kemudian mengajak untuk menggunakan hak konstitusionalnya.

Pembentukan Relasi ini sudah diatur dalam peraturan KPU (PKPU) KPU RI Nomor 32/PP.08-SD/06/KPU/I/2019 tanggal 9 Januari 2019 tentang Pembentukan Relawan Demokrasi Pemilu Serentak Tahun 2019.

Target pemerintah dalam kontestasi politik ini sebesar 77% dari jumlah pemilih, kecenderungannya terus turun sejak tahun 1999 angka partisipasi pemilih sebanyak 92%, tahun 2004 sebanyak 84%, pemilu 2009 sebanyak 71%, dan semakin menurun pada pemilu 2014 yakni 73%.

Penyebabnya masyarakat jenuh dengan pemilu, ketidak luasan karena tidak ada perbaikan kualitas hidup dan melemahnya kesadaran masyarakat. 

(ude)