Dua Sekolah di Batam Terima Penghargaan Adiwiyata Nasional

Dua Sekolah di Batam Terima Penghargaan Adiwiyata Nasional

Ilustrasi sekolah adiwiyata

Batam - Dua Sekolah di Batam mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional 2018. Yaitu SMKN 1 dan SMPN 26 Batam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie mengatakan penghargaan ini terakhir kali didapat pada 2013 lalu.

“Akhir tahun 2017 kami bersama Dinas Pendidikan menawarkan ke sekolah-sekolah untuk ikut penilaian Adiwiyata ini,” ujar Herman, Senin (21/1/2019).

Dan Akhirnya ada lima sekolah yang diajukan DLH ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Setelah itu, lima sekolah tersebut diberikan pembinaan.

"Tim turun untuk cek secara rutin. Sampai ke proses penilaian di September 2018. Penilaian dilakukan bertingkat. Dan dua sekolah ini yang diputuskan dapat Adiwiyata Nasional," katanya.

Penghargaan Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggungjawab terhadap lingkungan.

Ada empat komponen penilaian Adiwiyata. Yakni kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

"Misal dilihat dari ada tidaknya sarana fisik pendukung, seperti tempat sampah yang terpilah, kantin sehat, dan sebagainya," kata dia.

Kepala SMPN 26 Batam, Rafe'ah mengatakan sekolahnya mendapat nilai tertinggi dari segi kemitraan. Dimana melibatkan komite sekolah dan juga terdapat Keluarga Kelas yang terdiri dari orang tua siswa atau wali murid di tiap kelas.

"Semua kegiatan dikerjakan oleh keluarga kelas. Seperti pembuatan taman diskusi, persiapan, dan sebagainya," kata Rafeah.

Program kemitraan SMPN 26 juga dilakukan dengan masyarakat, RW, lurah dan camat. Sekolah ini juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam pembuatan kompos dan sebagainya. Kemitraan juga diwujudkan dalam penyediaan sarana prasarana di lingkungan sekolah. "Sekarang kita menuju ke Adiwiyata Mandiri. Setelah itu ke tingkat Asia," kata dia.

Syaratnya, sambung Rafeah, harus mendampingi tiga sekolah lain. Sekolah yang didampingi adalah sekolah yang sama sekali belum pernah terima penghargaan Adiwiyata tingkat apapun. "Yang menentukan sekolahnya nanti dari DLH dan Dinas Pendidikan," kata dia.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews