Batam - Masa jabatan Lukita Dinarsyah Tuwo memimpin Badan Pengusahaan (BP) Batam telah berakhir. Dia digantikan oleh Edy Putra Irawadi yang dilantik pada Senin (7/1/2019) kemarin.

Terhitung hampir 15 bulan, Lukita memimpin BP Batam sejak dilantik pada 19 Oktober 2017 lalu menggantikan Hatanto Reksodipoetro. 

Namun, pada awal Desember 2018 lalu, Presiden Joko Widodo mengisyaratkan Lukita harus diganti setelah pemerintah pusat meleburkan kewenangan BP Batam kepada Pemko Batam. Diketahui, mulai hari ini, Lukita sudah tak berkantor di BP Batam.

Meski hanya satu tahun lebih di BP Batam, sosok Lukita meninggalkan kenangan indah bagi para karyawan lembaga itu.

Baik, ramah, tegas dan disiplin. Itulah penilaian Nadya, perempuan yang bertugas di resepsionis terhadap pimpinannya.

"Beliau (Lukita) ramah terhadap siapapun. Tak melihat level ataupun jabatan orang yang diajaknya berbicara," kata Nadya, Selasa (8/1/2019).

Bagi Nadya, pergantian pimpinan di BP Batam merupakan keputusan pemerintah yang harus dijalankan dan dihormati. Siapapun yang sudah terpilih berarti itu sudah yang terbaik diputuskan oleh Pemerintah Pusat.

Sementara, Kasubdit Humas BP Batam, Muhammad Taofan juga memberikan pandangannya tentang sosok Lukita.

"Orangnya humble mudah bergaul dengan siapapun. Ketika rapat, beliau juga menghargai semua pendapat bawahannya," jelas Taofan.

Dia mengaku kaget saat mendengar informasi adanya perubahan pimpinan di BP Batam. Sama seperti Nadya, Taofan berpendapat apapun keputusan pemerintah pusat, merupakan yang terbaik bagi BP Batam.

"Kami hanya menjalankan tugas saja dengan sebaiknya- baiknya," tambah dia.

Sosok Lukita dalam memimpin BP Batam juga dikenal sebagai pimpinan yang bisa membaur ke bawahan. Hal ini diungkapkan oleh Damang Nugroho, petugas Pemadam Kebakaran BP Batam.

"Kepemimpinannya bagus, mau bergaul dengan bawahannya, beliau bisa masuk ke semua tingkatan karyawan," ujar Damang.

Pendapat Nadya, Taofan dan Damang seolah mewakili seluruh karyawan BP Batam. Perubahan pimpinan dan kebijakan yang muncul dari pemerintah pusat disikapi dengan optimistis.

Tentunya, segudang harapan juga muncul di benak mereka agar kebijakan pemerintah terhadap lembaga ini bisa kembali membawa Batam ke arah kejayaan ekonomi.

(sya)