Penyakit ISPA Momok Utama Buruh Pabrik di Sei Beduk

Penyakit ISPA Momok Utama Buruh Pabrik di Sei Beduk

Ilustrasi.

Batam - Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA banyak menyerang buruh pabrik di kawasan Sei Beduk, Batam. ISPA menjadi penyakit nomor satu yang ditangani oleh klinik kesehatan di wilayah itu.

Kepala UPT Puskesmas Sei Pancur, dr Nur Aini mengatakan  ISPA masuk daftar nomer satu dalam data 10 penyakit terbesar 2018 di Puskesmas Sei Pancur. Hal ini berulang terjadi setiap bulannya selama 2018. 

Kurangnya pola hidup sehat masih menjadi penyebab utama dari penyebaran penyakit ini. Selain itu, kondisi ruangan kerja yang tertutup bisa memperluas penyebaran ISPA ini.

"ISPA ini disebabkan oleh bakteri, dan menyerang tubuh karena kurangnya pola hidup sehat," ujar Aini, Rabu (2/1/2019).

Pada akhir 2018, tercatat ada 667 pasien dengan keluhan ISPA  mendapat penanganan medis di Puskesmas Sei Pancur dalam waktu satu bulan. 

"Terutama di PT (pabrik), banyak orang bekerja jadi satu di ruang tertutup," katanya.

Untuk pencegahan ISPA, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat seperti menerapkan gerakan masyarakat sehat. Terutama olahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat.

Jika sudah terserang, penderita ISPA wajib memakai masker. Selain itu saat batuk dan pilek pasien wajib melap dengan tisu maupun kain. 

Penggunaan tangan jika terjadi batuk maupun pilek sangat dilarang karena tangan bisa menjadi media penularan bakteri penyebab ISPA. 

Untuk pasien dengan keluhan ISPA di Puskesmas Sei Pancur, Aini menyarankan untuk istirahat di rumah agar penularannya tidak menyebar. 

Meningkatnya penyakit ISPA di 2018 menyebabkan kenaikan jumlah pengeluaran surat keterangan sakit dari Puskesmas Sei Pancur. Sebanyak 220 surat keterangan dikeluarkan oleh puskesmas bagi pasien yang tidak mampu bekerja dan penyakitnya cenderung menularkan kebanyak orang. 

Sementara itu, untuk 10 jenis penyakit yang banyak ditangani Puskesmas Sei Pancur selama 2018 yakni ISPA, darah tinggi, pulpitis, diabetes, demam yang tidak diketahui penyebabnya, gangguan perkembangan, mialgia, gastroenteritis akut, dan atopik dermatitis

(das)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews