Barang Bekas Jadi Pundi Uang IRT di Batam

Barang Bekas Jadi Pundi Uang IRT di Batam

Salah satu lokasi pengepul barang bekas di Kota Batam (Foto:ist)

Batam - Tak selamanya barang rongsokan menjadi sampah lingkungan. Barang bekas bisa juga menjadi pundi-pundi uang bagi sebagian orang.

Robi salah satu pengepul barang bekas di area Simpang Kara Batam, mengatakan, kini sampah mejadi ladang penghasilan bagi masyarakat sekitar.

"Tidak hanya dari pemulung, dari warga juga banyak," kata Robi kepada Batamnews.co.id, Sabtu (22/12/2018).

Ia mengaku, banyak ibu rumah tangga (IRT) memanfaatkan adanya sampah sekitar untuk menambah penghasilan. "Ibu-ibu itu sering stor kesini," ucapnya.

Dia menjelaskan, sampah besi masih menjadi harga penjualan tertinggi diantara sampah lainnya. Besi dihargai Rp38.000 per kilogram (kg).

"Kalau untuk kardus, apalagi kertas bekas jarang sih ada masyarakat jual," katanya.

Sementara itu, pengepul barang rongsokan di Piayu, Rina mengaku, barang paling banyak dijual masyarakat adalah plastik, dan alumunium. Sedangkan HVS juga demikian banyak.

"Kalau ibu-ibu biasanya plastik botol atau kaleng," katanya.

Namun, harga jual barang bekas antara pengepul satu dan lainnya memiliki perbedaan yang tak jauh berbeda.

Seperti halnya kertas HVS di hargai pengepul piayu, Rina senilai Rp1000, sedangkan Robi membeli HVS dengan harga Rp2000. Adapun harga barang rongsokan lainnya, seperti kardus Rp1000, plastik Rp1000, aluminium Rp18.000 serta tembaga Rp18.000.

Tak hanya masyarakat, rupanya perkantoran serta perusahaan turut menjual barang-barang bekas ke pengepul. Banyak perusahaan maupun perkantoran menjual kertas HVS tak terpakai kepada mereka. Kertas yang di antar perusahaan tak sedikit.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews