Insiden Pipa ATB Pecah, DPRD: Usut Kecerobohan Subkontraktor IPAL

Insiden Pipa ATB Pecah, DPRD: Usut Kecerobohan Subkontraktor IPAL

Ketua Komisi I DPRD Batam Budi Mardianto.

Batam - Matinya aliran air bersih hampir dua hari di Batam Center menuai kecaman dari berbagai pihak. Tersendatnya suplai air ATB akibat pipa pecah terimbas proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) ini membuat 35 ribu pelanggan air bersih di Batam merana.

Ketua Komisi I DPRD Batam Budi Mardianto berpendapat kecerobohan subkontraktor pelaksana proyek itu patut diusut. Hal ini perlu ditelusuri karena kecerobohan ini sering terjadi.

“Tidak hanya sekali, mereka itu sudah berkali-kali malahan, awalnya air tidak mengalir berjam-jam tapi sekarang sudah berhari-hari, ini sudah tak bisa lagi dibiarkan,” ujar Budi kepada Batamnews, Sabtu (17/11/208). 

Ia yakin pengerjaan proyek IPAL ini asal-asalan, jika dilakukan secara profesional tentu berdasarkan standard operational procedure (SOP). 

Dia juga menyinggungperizinan penggalian untuk proyek IPAL ini.

“Perizinan bagaimana, kontraknya bagaimana, lalu terkait pengawasan dari Dinas Bina Marga, galian untuk IPAL ini kok bisa menyebabkan kebocoran,” tegasnya. 

Ia juga merasakan dampak air yang tidak mengalir selama berhari-hari. “Orang rumah juga sampai harus mengungsi ke hotel hanya untuk mandi,” katanya. 

Oleh sebab itu, pihaknya akan memanggil semua pihak terkait, baik itu ATB, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA), kontraktor maupun subkontraktor yang mengerjakan proyek IPAL. 

“Kami mau cari tahu, mana yang melanggar ketentuan, semuanya ada izin atau itu tidak,” kata dia.

Sebelumnya, BP Batam akan mengevaluasi PY Hansol, sub kontraktor pengerjaan proyek Pilling Stasiun Limbah untuk Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Batam.

Insiden tak terduga setelah pecahnya pipa ATB Batam membuat efek yang sangat besar. Layanan air bersih di Batam Centre dengan 35 ribu pelanggan terhenti hampir dua hari.

Baca: Insiden Pipa ATB, BP Batam Evaluasi PT Hansol Kerjakan Proyek Air Limbah

Kasubdit Humas BP Batam, Muhammad Topan mengatakan, akan mengevaluasi PT Hansol sehingga mengakibatkan insiden ini.

"Yang jelas saat ini kita akan evaluasi," kata Topan kepada Batamnews.co.id, Jumat (17/11/2018) malam.

Topan menuturkan, BP Batam belum bisa memberikan keterangan langkah yang akan diambil atas insiden ini.

"Saya tidak bisa komentar kenapa bisa terjadi, yang penting kita perbaiki dulu," kata dia.

Sementara itu, manajemen PT Hansol, Richard belum bisa berkomentar banyak. Pihaknya hanya bisa memberikan keterangan terkait perbaikan.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews