Praktik Perdukunan Cabul di Batuaji

Ritual Mesum Pria Batuaji Jadikan Anak, Istri dan Adik Ipar Budak Nafsu

Ritual Mesum Pria Batuaji Jadikan Anak, Istri dan Adik Ipar Budak Nafsu

Ritual mesum MAZ yang direkam saudaranya. (Foto: ist)

Batam - Seorang warga Batu Aji berinisial MAZ (45) diduga tega menjual keluarga sendiri kepada temannya. MAZ tanpa pikir panjang menjual kemolekan tubuh istrinya N (30), anaknya R dan adik iparnya E (25). Ia memiliki ritual tersendiri yang aneh dan berbau mesum

Praktek itu sudah dilakukan MAZ beberapa tahun lalu. Bahkan dikabarkan anaknya sudah menjadi korban ketika masih kelas 6 SD.

Perbuatan ini dilakukan MAZ selama ini tanpa terendus pihak kepolisian bahkan tetangga-tetangganya. Korban tidak bisa berbuat banyak pasalnya diancam dibunuh.

Transaksi penjualan manusia yang dilakukan MAZ berbeda. Ia hanya mempunyai satu orang pembeli AB (27). Nilai transaksi tidak jelas, namun MAZ memegang semua keuangan temannya itu.

 

Salah satu ritual mesum yang dijalankan MAZ

 

Kegiatan ini sudah dimulai MAZ sejak lama. Ketika anaknya R masih SD. Kini R sudah beranjak remaja.

Saat usia belia itu, R sudah dijajakan kepada AB.

Transaksi berawal ketika AB datang kerumah MAZ. Di rumah tersebut ada istri MAZ, anaknya, dan AB.

Baca juga: Kesaksian E Menjadi Tumbal Perdukunan, Ia Disetubuhi dengan Mantera

Di saat bersamaan  terjadilah perbincangan seperti keluarga biasanya. Namun, ketika perbincangan itu terjadi MAZ memberikan semacam minuman dengan ritual tertentu kepada R.

Ia langsung diminta masuk kamar. Beberapa saat setelah itu AB menyusul, dan menyetubuhi R.

Hal itu dilakukan MAZ setiap AB berkunjung ke Batam. AB merupakan salah seorang karyawan swasta di Jakarta.

Praktek tersebut terus berlanjut. Bahkan MAZ juga menjadikan istrinya pelepas hawa nasfu AB.

Kasus ini mulai terungkap, ketika MAZ menjadikan adik iparnya E menjadi korban selanjutnya. E sebelumnya ditinggal di Jayapura, bekerja sebagai karyawan biasa di PLN.

Namun, bulan September lalu MAZ membujuk E datang ke Batam untuk dicarikan kerjaan lebih bagus. E mengaku sempat menolak.

 

Rumah MAZ di Batuaji

 

Tetapi MAZ sudah membeli tiket keberangkatannya dari Jayapura menuju Batam tanpa sepengetahuan E. Terpaksa E pergi ke Batam, berharap dapat pekerjaan lebih bagus.

Sesampai di Batam, permainan MAZ dimulai. E bukan dicarikan tempat kerja.

Ia malahan dipaksa nikah dengan AB. E sempat menolak, tetapi MAZ termasuk kakak iparnya sendiri memaksa.

"Seperti semua sudah diatur," kata E bercerita.

Tiba pada bulan September akhir. MAZ menikahkan E dengan AB di rumah merekan di kawasan Batu Aji, dihadiri MAZ isrtinya, anak pertama MAZ, dan AB. Tanpa penghulu bahkan tetangga setempat.

 

Baca juga:

Pria di Batuaji Tega Jual Istri dan Ipar ke Teman

Unit PPA Polresta Barelang Selidiki Ritual Perdukunan MAZ yang Tumbalkan Wanita

 

Setelah pernikahan yang disebut mereka nikah siri berlangsung. E langsung digauli AB.

Modus dilakukan tetap sama, sebelum aksi dimulai. E diberi minuman dengan ritual tertentu oleh MAZ. "Saya, seperti mau ngomong tetapi tidak bisa," kata E.

Anehnya, selama AB mengauli E, ada semacam ritual dan bacaan yang dilakuakn MAZ dan AB. Salah satunya memandikan E dengan air khusus.

Kejadian itu berlangsung selama satu minggu, setiap harinya. Sehingga hari selanjutnya membuat E jatuh sakit. Ia tidak bisa melakukan apa-apa selain terbaring.

Sejak itu AB tidak lagi melakukan perbuatan itu. AB pun kembali ke Jakarta  melanjutkan pekerjaannya.

Setelah beberapa minggu jatuh sakit. E mencoba kabur dari rumah. Sejak itu ia mulai berani bercerita kepada keluarga maupun kerabatnya.

Bahkan MAZ menonton aksi ketika AB menggauli Istri maupun adik iparnya sambil melakukan perbuatan tak patut yakni masturbasi.

Hal itu diceritakan korban bersama pihak keluarga saat mendatangi kantor Batamnews.co.id, Rabu (14/11/2018). E terlihat masih trauma didampingi kakak kandung Wahyu dan sepupunya Molek.

 

E, korban ritual MAZ

 

"Ini perbuatan bejat, dan menjijikan," kata Wahyu.

Pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Barelang 6 November lalu dengan nomor laporan LP-B/1143/XI/2018/Kepri/Resta. Sampai saat ini, tidak ada tindakan khusus dari kepolisian. MAZ masih berkeliaran di Batu AJI.

"Kita berharap polisi cepat bertindak, jangan sampai ada korban yang lain," kata Molek.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews