Karimun - Bupati Karimun, Aunur Rafiq segera mengecek kualitas air yang dikelola PDAM Tirta Karimun di Tanjungbatu. Hal ini terkait temuan kejaksaan terhadap buruknya kualitas air.

Temuan tak sengaja ini saat kejaksaan melakukan penyelidikan kasus korupsi pengadaan minyak solar untuk pengoperasian mesin penyuplai air di lokasi ini.

Dalam temuan penyidik kejaksaan melalui keterangan ahli, bahwa kualitas air tidak bagus untuk dikonsumsi dan diduga tidak ada melakukan uji PH.

Mengenai hal tersebut, Aunur Rafiq belum memberikan tanggapan. Rafiq mengatakan dirinya terlebih dahulu akan mencari tahu dan memastikan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

"Kita lihat dulu, saya tidak komentar dulu, saya tanya dulu ke Dinas Kesehatan masalah ini," ujar Aunur Rafiq kemarin.

Bupati juga menyebutkan, pengelolaan air tersebut telah sepenuhnya diserahkan kepada pihak PDAM, menurutnya disana juga telah ada badan pengawas.

"Ini kan ada kewenangan PDAM sebagai badan usaha, kita sudah serahkan. Tapi nanti kita lihat RUPSnya kembali," ucapnya.

Jika nanti memang ditemukan kualitas air memang buruk, Rafiq berjanji akan segera memperbaikinya untuk ke depan.

"Ke depan harus ada uji ph.  Jika 2019 memang harus dianggarkan saya minta Bapeda untuk merespon kegiatan ini. Tapi saya harus tanya dulu," ujarnya.

Sementara itu, Kacabjari Tanjungbatu Aji Satrio Prakoso, saat dikonfirmasi wartwan mengatakan bahwa tidak bersihnya air tersebut, penyebabnya diantara lain adalah karena pihak PDAM tidak pernah menguras, membersihkan bahkan tidak pernah melakukan pengujian PH air.

"Dari pemeriksaan ahli kualitasnya sangat buruk dan tidak sehat.  Air (PDAM) di Tanjungbatu tak pernah dikuras dan tidak pernah diuji PH," ujar dia, Rabu (7/11/2018) malam.

Selain kualitas air yang buruk, warna air yang disalurkan juga tidak jernih, melain kan keruh. "Warna airnya seperti teh tarik," kata Aji.

(aha)