Batam - Konsesi pengelolaan air di Batam memasuki babak baru. Sebanyak 25 perusahaan hadir dalam market sounding pengelolaan air yang dihelat oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan perusahaan-perusahaan yang hadir itu berasal dari dalam dan luar negeri, seperti dari Jepang, Filipina maupun Singapura. 

“Market sounding sudah dimulai untuk rencana pelelangan pengelolaan air ke depan,” ujar Binsar di BP Batam, Kamis (25/10/2018). 

Baca: Akhir Oktober, Market Sounding Lelang Pengelolaan Air di Batam Dimulai

Binsar menyampaikan proses pelelangan ini disesuaikan dengan peraturan baru, ada perubahan UU Sumber Daya Air. Dalam aturannya, saat ini pengelolaan air bersih tidak boleh dilaksanakan oleh satu perusahaan dari hulu ke hilir. 

“Sehingga hal itu kita melaksanakan pelelangan pengelolaan air ini berdasarkan aturan baru tersebut,” katanya. 

Dari 25 perusahaan yang hadir dalam workshop market sounding lebih banyak berasal dari BUMN, seperti pembangunan perumahan. Nantinya BUMN itu akan berkolaborasi dengan operator air. 

“Lelang nantinya rencananya akan kami mulai pada bulan November yang akan datang,” jelasnya. 

Untuk investasi pengelolaan Dam Tembesi, Binsar menyebutkan total investasi mencapai Rp 300 miliar dan PT ATB sudah menyerahkan pembangunan ini kepada BP Batam.

“Dengan hasil kajian studi yang telah dilakukan, kita memberikan ini peluang kerjasama business to business, ternyata dari penjajakan kita lakukan, itu ada 25 perusahaan yang tertarik,” jelasnya.

Konsesi ATB dengan BP Batam untuk pengelolaan air di Batam akan berakhir pada tahun 2020. Menjelang itu BP Batam telah mempersiapkan pelelangan untuk pengelolaan air di Batam.

(ret)