BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dua hari pasca pejabat Pertamina Kabil Batam, Edy Juanda (52), ditemukan tewas terbunuh di pinggir jalan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, Kepri, pihak kepolisian belum juga menangkap pelaku. Diduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

Selain itu, ada dugaan pembunuhan sudah direncanakan terlebih dahulu. Pasalnya, aksi kejam para pelaku ini tak sempat diketahui pihak hotel.

Bahkan menurut pihak hotel, tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelumnya, termasuk adanya kegaduhan di kamar 201 Hotel Baloi Garden, Baloi, Lubuk Baja, Batam itu.

Hanya saja ada dugaan ada dua orang pria yang mencurigakan menggunakan sepeda motor yang terlihat masuk ke hotel sebelum kejadian tersebut.

Pejabat Pertamina itu diduga dihabisi sekitar pukul 01.00. Edy pergi dari rumah menurut Raja Azmah, istri Edy Juanda, pada pukul 22.00 WIB. Setelah dini hari, Wakil Kepala Depot Pertamina Kabil itu tak bisa lagi dihubungi.

Pihak hotel mengatakan, Edy memesan kamar sekitar pukul 01.30 WIB. Setelah itu, pada pukul 07.00 WIB, Edy yang pernah bekerja di Depot Pertamina Bintan itu ditemukan tewas mengenaskan di Rempang Cate. 

Di lehernya terdapat luka tusukan benda tajam. Muka dan kepalanya tertutup seprai dan handuk hotel. Seprai dan handuk bertuliskan Hotel Baloi Garden.

Polisi kemudian melakukan olah TKP di kamar hotel. Di sana ditemukan ceceran darah. Dugaan makin kuat kalau Edy dihabisi di kamar hotel tersebut. 

Kepala Polresta Barelang Komisaris Asep Safrudin mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikian mendalam. Sejumlah saksi dan barang bukti sudah diperiksa dan diamankan. "Kita masih penyelidikan," ujar Asep ketika dihubungi batamnews.co.id.

[alf]