Bos Pertamina Batam Dibunuh

Pembunuhan Pejabat Pertamina Batam Terkait Mafia BBM Ilegal?

Pembunuhan Pejabat Pertamina Batam Terkait Mafia BBM Ilegal?

Edy Juanda

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pembunuhan pejabat Pertamina Tongkang Kabil Batam, Edy Juanda, 52, menurut isu yang beredar diduga ada kaitan dengan mafia BBM di Batam, Kepri. Selama ini Edy Juanda memang bertugas sebagai Wakil Kepala Depo Pertamina Kabil dengan wewenang di bidang distribusi dan penimbunan BBM. 

Edy Juanda ditemukan tewas di pinggir jalan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepri Minggu 3 Mei 2015 pukul 07.00. Warga Rempang Cate yang pertama kali menemukan jasad Edy Juanda dalam kondisi mengenaskan hanya menggunakan celana dalam.

Mukanya ditutupi seprai hotel Baloi Garden. Edy Sabtu malam sebelum kejadian pamit kepada istrinya menemui temannya pukul 22.00 WIB. Istri Edy Juanda, Raja Azmah, sempat melarang suami untuk pergi, namun Edy bergegas pergi.

Dini hari, Raja Azmah tak kehilangan kontak. 

Kasus baru-baru ini yang menangkap BBM ilegal adalah penangkapan tanker MT Urban Success oleh jajaran Polair Polda Kepri. Tanker bermuatan BBM berbagai jenis itu ditangkap di sekitar perairan Kepri, Jumat 24 April 2015, pukul 21.00.

Tanker MT Urban Success 740 GT bermuatan 800 kiloliter solar yang diduga ilegal. Solar akan diselundupkan ke Singapura.

Selain itu, nama Edy Juanda juga dikait-kaitkan dengan kasus yang menimpa Ahmad Mahbub alias Abob pemilik rekening Rp 1 triliun yang ditangkap Mabes Polri beberapa waktu lalu. Saat ini kasusnya masih dalam proses persidangan di PN Pekanbaru, Riau.

"Mungkin saja ada kaitan tapi belum tahu," ujar seorang sumber. Namun informasi ini belum teruji kebenarannya dan masih sekadar rumor yang berkembang.

Kepala Polresta Barelang Komisaris Pol Asep Safrudin mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. "Hingga saat ini masih dalam penyelidikan," ujar Asep saat dihubungi ke telepon genggamnya, Senin 4 Mei 2015.

Asep juga tak menyebutkan apakah identitas pelaku pembunuhan sudah dikantongi atau belum. "Masih dalam penyelidikan," ujar Asep lagi.

 

[alf]

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews