7 Fakta Mayat Mengering di Pohon Setinggi 10 Meter di Natuna

  7 Fakta Mayat Mengering di Pohon Setinggi 10 Meter di Natuna

Polisi mengevakuasi jenazah dari atas pohon. (Foto: dok.Polres Natuna)

Natuna - Penemuan jasad tergantung di sebuah pohon Manik di Kampung Durian, Desa Kelarik membuat heboh warga sekitar, Minggu (9/9/2018). Mayat itu akhirnya diidentifikasi sebagai Cici Yanto (25), warga RT 02/01 Gunung Durian Desa Kelarik.

Yanto ditemukan dengan leher tergantung di atas dahan pohon sekitar 10 meter. Ia masih mengenakan pakaian sweater hitam lengan panjang dan celana pendek.

Berikut 7 fakta gantung diri Cici Yanto di pohon Manik

 

1. Menghilang sejak lebaran Idul Adha

Pada Rabu (22/8/2018) sekira pukul 07.00 WIB Yanto diajak Chandra (32) abang kandungnya melaksanakan salat Idul Adha di masjid At-Taqwa Desa Kelarik. Namun Yanto akhirnya tidak ikut disebabkan ia membantu ibu kandungnya yang sedang sakit untuk memasak nasi. 

Sekira pukul 15.00 WIB, Chandra pulang ke rumah dan tidak melihat adiknya itu. Selanjutnya beberapa hari kemudian Chandra menghubungi keluarga dan teman dekat Yanto untuk menanyakan keberadaan adiknya itu akan tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaannya.

 

2. Ditemukan pencari madu

Pada hari Kamis 6 September 2018 sekira pukul 13.00 WIB, Liidi Adha seorang warga mencari madu di gunung durian. Ia menemukan seseorang tergantung di atas Pohon Manik. Liidhi kaget dan memberitahu kejadian ini kepada warga.

 

3. Mayat dipastikan Cici Yanto

Saat ditemukan itu, tak ada yang berani menuju lokasi. Tiga hari berselang Minggu (9/9/2018) pukul pukul 07.30 WIB Kades Gunung Putri beserta Bhabinkamtibmas beserta  masyarakat menuju Gunung durian bersama-sama. 

"Kakaknya (Chandra) memastikan mayat yang tergantung di pohon manik tersebut adalah adek kandungnya. Karena menggunakan celana pendek hitam yang digunakan pada saat terakhir bertemu dengan korban," ujar Kasat Reskrim Polres Natuna, AKP Edy Wiyanto.

Sekira pukul 12.00 WIB tim Gabungan Resintel Polres Natuna dan Resintel Polsek Bunguran Barat yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Natuna AKP Edy Wiyanto didampingi Kapolsek Bunguran Barat AKP  Frengki Marianus M. SE tiba di Gunung Durian, selanjutnya melakukan olah TKP dan pulbaket terhadap saksi-saksi dan keluarga yang bersangkutan.

 

4. Sudah membusuk dalam kondisi tergantung

Sekira pukul 13.30 WIB, Minggu (9/9/2018) jasad Yanto dievakuasi dari Pohon Manik. "Mayat dibawa ke Puskesmas Desa Kelarik untuk dilakukan Visum oleh Dr. Ameri Yahya," terang AKP Edy.

"Di leher terdapat sebuah tali dengan simpul hidup. Sebagian besar badan telah membusuk. Di daerah leher tidak ada ditemukan tanda-tanda patah tulang," ujar Edy.

Jasad Yanto mulai menghitam dan mengering. Diduga ia sudah lama tergantung di pohon tersebut. Bisa lebih dari dua minggu.

 

5. Keluarga menolak autopsi

Sekira pukul 15.00 WIB di Puskesmas Desa Kelarik pihak keluarga yakni Chandra  (abang kandung Yanto) membuat surat pernyataan penolakan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap adiknya dan menandatangi berita acara serah terima jenazah Yanto yang disaksikan oleh Kades Gunung Durian, Amran dan Ketua BPD, Kamaruddin. Yanto akhirnya dikebumikan.

 

6. Yanto menderita gangguan jiwa

Satreskrim Polres Natuna akhirnya melakukan olah TKP. Satintelkam Polres dan Unit Intelkam Polsek Bunguran Barat melakukan Pulbaket terhadap saksi dan keluarga Yanto.

Kasat Reskrim Edy Wiyanto mengatakan Diduga korban murni gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau patah tulang.

"Dari hasil keterangan Dr. Armeri Yahya bahwa korban mengalami gangguan jiwa dengan status rawat jalan dan masa pengobatan," ujar Edy.

 

7. Punya kebiasaan tak wajar

Selain terindikasi mengalami gangguan jiwa, Yanto dikabarkan punya kebiasaan aneh dan tak wajar.

Dari keterangan masyarakat di Desa Kelarik, Yanto sering mabuk Komix dan lem di atas pohon.

 

(fox/jmm)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews