Batam - Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Yudi Kurnain minta penggusuran rumah liar di Sei Pancur, Tanjungpiayu, Batam, Provinsi Kepri ditunda sementara. Beberapa pertimbangan menjadi alasannya. Banyak warga disana yang menjalankan usaha ekonomi kreatif kecil dan menengah (UKM) di sana.

Politisi PAN itu mengatakan, sudah mendatangi lokasi Selasa (24/7/2018) lalu. "Kami (Komisi I DPRD Batam) sudah turun sebenarnya, meminta penggusuran disetop sementara," katanya kepada Batamnews.co.id, Rabu (25/7/2018).

Ia menemukan, banyak warga yang di lokasi memiliki usaha tersendiri seperti produksi tempe tahu, tambak ikan, ladang, kebun kelapa, dan lainnya. "Bisa dikatakan kampung Suka Damai (Sungai Pancur) disebut kampung mandiri," katanya.

Yudi melanjutkan, jika kondisinya seperti itu perlu pertimbangan untuk penggusuran, karena warga tidak bisa dipindahkan ke rusun. "Kalau mereka menjalankan usaha produksi tempe, berladang dan berkebun, masa mau dipindah (relokasi) ke rusun," kata Yudi.

Menurutnya, kondisi ini perlu dimusyawarahkan kembali karena solusi rumah susun tidaklah pas. "Kita dudukan kembali cari solusi yang pas," katanya.

Selain itu, Yudi mengaku mendorong pembangunan pemerintah terutama di Sungai Pancur tersebut. "Alasan pembangunan pemerintah baik Pemko maupun DPRD kita dukung, tetapi jangan arogan seperti ini," ujarnya.

Namun hari ini pengusuran tetap dilakukan pemerintah kota. Ratusan aparat sudah datang sejak pagi ke lokasi.

Karena suasana hujan dan penolakan dari warga saat ini sedang berlangsung mediasi bersama warga dan perangkat daerah setempat.

Diketahui waduk ini akan dibersihkan dari rumah liar. Pasalnya akan dilakukan pelebaran sungai yang akan mengenai RT 01 dan RT 02, Kampung Suka Damai, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sungai Beduk, Batam.

(tan)