Membongkar Istilah "Mengembala Bebek" Fenomena Suami Jadikan Istri PSK

Membongkar Istilah "Mengembala Bebek" Fenomena Suami Jadikan Istri PSK

Ilustrasi PSK sedang menggoda pria hidung belang

BATAMNEWS.CO.ID, Semarang - Kota Semarang ternyata memiliki fenomena aktivitas seks ilegal yang mencengangkan. Di kota ini aktivitas yang berkaitan dengan pemuas syahwat mulai terlihat mulai pukul 20.00 WIB. 

Lihat saja, setiap di kawasan Jalan Imam Bonjol Semarang hingga Jalan Tanjung, berjejer pekerja seks yang menjajakan diri. Mereka berdiri di sepanjang jalan di depan Stasiun Poncol, sambil membawa motor. Wanita-wanita muda berparas lumayan itu mencari tempat yang agak gelap menunggu “mangsa”.

Mulai pukul 20.00, mereka terlihat mejeng di pinggir jalan. Mata mereka melirik nakal pada laki-laki yang melintas. Kadang celetukan genit terdengar memanggil laki-laki yang lewat tadi. Rata-rata, mereka masih berusia muda antara 20-30 tahun.

Selain yang menunggu “klien” dengan memakai sepeda motor, terdapat pula wanita yang hanya berdiri tanpa motor. Dengan dandanan menor mereka akan selalu tersenyum nakal kepada laki-laki yang lalu lalang di depannya. Jika ada yang menghampiri, terjadi transaksi. Maka, mereka akan meluncur ke losmen, atau penginapan terdekat yang murah meriah, untuk short time sekitar 30 menit hanya Rp35 ribu.

Sekilas, perilaku PSK itu normal saja seperti yang lain, ketemu laki-laki hidung belang lalu ke hotel. Tapi ternyata, yang mengejutkan, PSK itu diantar suaminya mangkal di pinggir jalan. Biasanya, suaminya itu menunggu di depan hotel sambil membawa motor.

“Suaminya dari rumah mengantar PSK itu ke pinggir jalan, lalu menunggu di hotel. Tujuannya, mengontrol berapa kali istrinya di-booking lelaki hidung belang. Jadi, setoran ke suaminya sesuai jumlah tamu istrinya. PSK seperti ini, istilahnya angon bebek, atau menggembala bebek,” ujar Mali, karyawan salah satu hotel di sekitar stasiun Poncol, Semarang Utara seperti dikutip dari Viva.

Sepengetahuan dia, satu PSK semalam bisa melayani rata-rata 4-5 tamu. Apalagi, yang muda dan berwajah cantik bisa sampai 6-7 kali. Tarifnya antara  Rp100 ribu, atau Rp150 ribu. Bahkan, jika sudah terpaksa sampai larut malam dan tidak laku, mereka bisa obral. Mereka biasanya tidak lama di kamar hotel cuma 15-30 menit. Sehingga, tidak sampai tengah malam suaminya mengantar pulang lagi.

Mereka pacar atau suami? Menurut dia, mereka suami istri yang punya anak. Biasanya, mereka kos tidak jauh dari lokasi istrinya mangkal. Mereka kos, karena secara ekonomi tidak kuat untuk membeli rumah. Kos mereka juga sederhana sekadar kamar untuk tidur.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews