Tanjunguban Seperti Ditimpa Kemarau Gas

Tanjunguban Seperti Ditimpa Kemarau Gas

Antrean gas 3 kg di Tanjunguban, Bintan. (foto: ary/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjunguban - Permintaan gas elpiji ukuran 3 Kg atau gas melon di Kabupaten Bintan mengalami peningkatan sebesar 50 persen dari hari biasanya. Akibatnya gas melon menjadi langka di beberapa kecamatan sehingga sebagaian masyarakat mencarinya di Tanjungpinang.

"Mau tak mau kami harus ke Batu 10, Tanjungpinang. Sebab di Bintan gas melon sangat sulit dicari," ujar warga Kecamatan Toapaya, Atan kepada Batamnews, Minggu (3/9/2017).

Kelangkaan gas melon ini sudah terjadi selama sepekan. Dari sebelum Idul Adha sampai sekarang. Sehingga kejadian ini membuat warga merasa heran. Apalagi dikabarkan dari agen-agen gas, pasokan dari PT Pertamina Tanjunguban ke seluruh Kabupaten Bintan normal. 

"Aneh saja kok bisa gas menjadi langka. Apa ada yang borong untuk keperluan lain," katanya.

Hal yang sama diakui Yudi. Warga Tanjunguban ini juga mempertanyakan kemana perginya gas melon tersebut. Karena untuk mendapatkan satu tabung saja sangat sulit, bahkan harus rela mengantri dua sampai tiga jam.

"Uban seperti ditimpa kemarau gas. Ngantrinya panjang tapi belum tentu dapat. Dari SPBU sampai ke agen-agen lainnya juga sama kondisinya," sebutnya.

Agen Gas Elpiji, Alang mengaku sampai saat ini pasokan gas melon normal. Kemungkinan permintaan gas dari masyarakat semakin meningkat sehingga terjadil kelangkaan.

"Mungkin konsumsi gas meningkat 50 persen di Idul Adha ini. Jadi gas mengalami kelangkaan," katanya.

Bedasarkan informasi agen-agen gas resmi. Kelangkaan gas subsidi ini tidak hanya terjadi di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara saja. Melainkan merata sampai di wilayah lain.

"Dari info  kawan-kawan. Hampir seluruh Bintan mengalami kelangkaan gas," tutupnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews