Misteri Hujan Hanya Satu Rumah di Tebet

Misteri Hujan Hanya Satu Rumah di Tebet

Muzakkir, pemilik rumah yang diguyur hujan misterius di Tebet, Jakarta Selatan (foto: istimewa/Liputan6.com)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Ahmad Muzakkir sore itu asyik bermain catur dengan rekannya di salah satu sudut rumah di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan. Sesaat menjelang waktu maghrib, permainan catur pun berakhir dan sang rekan pamit pulang ke rumah.

Dia melanjutkan kegiatan dengan mengemas bidak-bidak catur itu. Saat membereskan permainan, tiba-tiba dia mendengar teriakan keponakan dan anak-anak lainnya yang bermain di depan rumah.

"Hujan...! hujan...! Mandi hujan...! Mandi hujan...!" ujar Muzakkir menirukan teriakan bocah-bocah. 

Layaknya kejadian biasa, hujan itu tak menimbulkan keanehan bagi Muzakkir. Air tersebut dikiranya mengguyur seluruh kawasan Tebet. Namun dia menyadari ada keanehan dengan fenomena alam tersebut. Saat membuka pagar rumah, dia menyaksikan hujan hanya mengguyur tempat tinggalnya saja.

"Saya buka pagar ternyata hujan di samping rumah, persis depan kamar saya. Cuma separuh rumah hujannya. Separuh ke rumah saya, separuh lagi jalan," ungkap Muzakkir dilansir liputan6.com.

Ia sempat mengira hujan langka itu hanya berlangsung sebentar. Namun, air terus mengguyur rumahnya sampai hampir tengah malam.

"Saya pikir kejadian langka ini cuma 10 menit. Ternyata setelah Maghrib, setelah Isya saya keluar (rumah) lagi banyak yang ramai nonton. Kurang lebih enam jam kejadiannya, dari jam setengah 6 sore sampai jam setengah 12 malam," terang Muzakkir.

Sontak fenomena langka itu langsung menarik perhatian banyak orang di sekitar rumahnya. Tak sedikit tetangga berduyun-duyun untuk menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Bahkan ada tetangga yang sampai menumpang mandi hingga menampung air hujan tersebut.

"Saya juga coba ngerasain air hujannya walau enggak sampai basah semua badannya. Ada tetangga juga dua sampai tiga orang mandi hujan," tutur Muzakkir. 

Fenomena alam itu membuat orang bertanya-tanya tentang sosok Muzakkir. Mereka keheranan kepada pria yang akrab disapa Bang Aking ini.

"Ada yang sempet nanya, wih amalan Bang Aking apa nih? Ada yang bilang lu mau dapat rezeki nih. Saya cuma bilang amin. Alhamdulillah kalau beneran. Ada yang bilang juga lu mau jadi dukun nih. Saya enggak percaya. Jadi bikin orang musyrik, nambah dosa aja dong saya mah," cetus Muzakkir.

Sama dengan tetangga yang menampung air hujan itu, Muzakkir juga sempat melakukan hal serupa. Dia ingin agar air tersebut dapat diteliti oleh instansi terkait untuk mendapatkan penjelasan yang logis.

Terlepas dari kejadian aneh yang terjadi, Muzakkir menganggap hujan misterius itu sebagai kuasa Tuhan. Pengalaman langka itu baru dialaminya sepanjang hidup.

Sementara seorang saksi mata, Fahmi (34), menguatkan pernyataan Muzakkir. Pria yang berprofesi sebagai petugas keamanan di kompleks perumahan tempat tinggal Muzakkir ini menyaksikan sendiri kejadian langka tersebut.

"Pas saya mantau itu airnya memang turun dari langit. Airnya bukan hujan biasa. Bedanya kalau disimpan dinginnya kayak air kulkas. Kalau ditadangin ember, air hujannya kabur-kaburan terus. Kitanya yang kebasahan," cerita Fahmi. 

Bahkan bagi Fahmi, tak mudah menampung air hujan tersebut. Butuh waktu beberapa jam agar air dapat tertampung dalam ember.

"Saya nampung airnya juga, tapi anehnya saya tampung enggak penuh-penuh, hanya sedikit. Sampai tiga jam kita tadahin enggak penuh-penuh. Dipakai buat cuci muka. Diminum juga kayak air putih biasa. Bedanya, dingin aja," tuturnya.

"Allah punya kuasa. Sebelumnya belum pernah ada kejadian kayak gitu. Baru di sini aja," imbuh Fahmi.
  
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) menyebut hal tersebut sebagai fenomena yang langka. BMKG mengaku sulit menjelaskan secara ilmiah.

"Dari ranah keilmuan meteorologi, kemungkinan itu agak sulit diterima. Bener-bener di luar teori atau dari keilmuan meteorologi kalau hujan hanya satu rumah dan durasi lama," ujar Kasubid Analisa Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi.
 
Kalau pun ada hujan lokal, ucap dia, secara logika dan keilmuan tak hanya terjadi di satu rumah dengan durasinya yang lama. Ada dikenal istilah rain shadow atau bayangan hujan yang terjadi di daerah sempit. Kondisi tersebut terjadi lantaran adanya hempasan hujan.

"Tapi hempasan itu enggak bisa terjadi lama. Paling satu dua jam. Kalau yang di berita itu hujannya lama kan tuh, enam jam. Makanya dari segi teori keilmuan dan teknologi, agak sulit dibuktikan dari mana asalnya," kata Adi.
 
(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews