Ini Daftar 9 Perusahaan Bermasalah di Batam, Dua Pemilik Kabur

Ini Daftar 9 Perusahaan Bermasalah di Batam, Dua Pemilik Kabur

Hendra Gunandi Kasi Penyelesaian Perselisihan Disnaker Kota Batam. (alf)

Batam - Di awal tahun 2015, terdapat 9 perusahaan yang mengalami masalah dengan karyawannya. Kasusnya mulai dari tuntutan terhadap pesangon, upah sundulan, BPJS Ketenagakerjaan dan sebagainya.

Menurut data yang dihimpun dari Kasi Penyelesaian Perselisihan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, akibat masalah di 9 perusahaan tersebut membuat terjadinya aksi unjukrasa dan mogok kerja.

"Akibatnya terjadi aksi mogok dan sebagainya," kata Hendra Gunandi Kasi Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja, kepada batamnews.com Selasa (24/2/2015).

Berikut daftar Perusahaan yang bermasalah dengan karyawannya terhitung mulai Januari 2015 hingga saat ini.

1. PT Sanmina SCI Batam, Mukakuning, Sei Beduk, Batam Kepulauan Riau. Dituntut karyawan untuk membatalkan PHK terhadap karyawan Darmo Juono.

2. PT Diva Sarana Metal, Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Dituntut karyawan mereka untuk diberikan hak pesangon seauai dengan ketentuan.

3. PT D & U Plastik, Puri Industri 2000, Batamcentre, Batam, Kepulauan Riau. Dituntut karyawan mereka untuk menyesuaikan upah sundulan.

4. PT Ecogreen Oleochemicals, Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Dituntut karyawan mereka untuk menyesuaikan upah sundulan.

5. PT Mc Connel Dowell Service, Tanjunguncang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau. Dituntut karyawan mereka mengenai kejelasan BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.

6. PT Nexus Engineering Indonesia, Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Dituntut karyawan mereka untuk menyesuaikan upah sundulan.

7. PT. Siemens Hearing Instrument, Mukakuning, Seibeduk, Batam, Kepulauan Riau. Managemen kabur dan dituntut karyawan mengenai kejelasan status kepemilikan perusahaan.

8. PT Yee Wo Indonesia, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. Menagement kabur dan dituntut karyawan mereka untuk diberikan hak pesangon sesuai dengan ketentuan.

9. PT Sritama Jaya Perkasa (carnival mall) Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. Perusahaan dijual karena tidak mampu memberi pesangon karyawan mereka.

(alf)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews