Ribuan Driver Gojek Hari Ini Resmi Jadi Pengangguran

Ribuan Driver Gojek Hari Ini Resmi Jadi Pengangguran

Driver Gojek saat berkumpul di kantor Gojek Pelita Batam (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sekitar 2000 driver Gojek mengancam akan menghijaukan Kantor Walikota Batam, Jalan Engku Putri, sebagai aksi protes penyetopan operasional ojek online tersebut. 

Ribuan driver Gojek itu kecewa dengan keputusan Dinas Perhubungan (Dishub) Batam tersebut. Dishub memutuskan menghentikan operasional sejumlah transportasi berbasis digital dan online mulai 1 Juni 2017. Dengan begitu, per hari ini, para driver Gojek tersebut resmi jadi pengangguran menyusul ratusan ribu pengangguran di Batam.

Keputusan itu disampaikan Kepala Dishub Batam Yusfa Hendri dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPRD Batam, Persatuan Ojek Pangkalan serta Ojek Online, di DPRD Batam, Rabu (31/5/2017).

Baca juga: 

Apindo Kepri: Bapak-bapak Pemimpin, Apa Lagi yang Mau Naik? Kami Sudah Tak Kuat...

 

Dari hasil tapat, tidak menemukan titik terang dan kejelasan bagi ojek online, dan harus tetap berhenti untuk beroperasi mulai hari Kamis (1/6/2017) pukul 00.00 WIB.

Kebijakan menyetop Gojek ini terbilang konyol di tengah pengangguran dari data Dinas Tenaga Kerja Batam mencapai 200 ribuan orang. 

”Dari hasil tapat yang menurut kami rancu, tetap gojek tidak beroperasi besok, mulai jam 12 malam tanggal 1 Juni," kata Musjali, driver Gojek.

Dishub beralasan, ojek online di Batam tak memiliki izin lokal, namun izin dari pusat.

Selain itu Dinas Perhubungan Kota Batam juga mengakui belum ada aturan khusus yang mengatur mengenai transportasi online roda dua tersebut.

"Alasannya perusahaan belum melengkapai administrasi. Dan mereka juga mengacu pada peraturan. Sementara kami melihat belum ada undang-undang untuk roda 2," ucap seorang driver gojek usai rapat di kantornya di Pelita Batam.

Para driver gojek berharapa pemerintah bijak dan memikirkan hal ini. Sebab, dengan adanya Gojek, bisa mengurangi pengangguran yang ada di Kota Batam, dan sedikit menstabilkan ekonomi yang sedang terpuruk.

"Pemerintah diharap bijak, karena gojek mengurangi pengangguran di Batam," ujarnya.

Sementara itu, mereka juga menyayangkan sikap pemerintah yang menghentikan operasi pada saat bulan Ramadhan.

“Momennya juga tidak pas, dalam bulan puasa. Bayangkan saja 2000 lebih driver Gojek bergantung di sini, menafkahi anak istri dengan ini, mencari makan di sini," katanya dengan nada sedikit kesal.

Tapi, mereka sepakat untuk menunggu kesepakan pihak kantor Gojek dengan pemerintah (Dishub) untuk melengkapi administrasi yang disebut belum lengkap.

"Kalau tidak ada kejelasan dan tidak ada tanggapan, driver Gojek akan hijaukan kantor walikota Batam untuk meminta kepastian," ujar dia.***

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews