Atap Rumah Saya Tercabut dan Berputar-putar di Udara...

 Atap Rumah Saya Tercabut dan Berputar-putar di Udara...

Kondisi rumah di Tanjungriau, yang rusak akibat angin puting beliung. (foto: edo/batamnews)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pada Senin (1/5/2017) pagi, Batam diselimuti oleh awan mendung dan sebagian wilayah telah diguyur oleh hujan deras.

Pukul 10.00 WIB, wilayah Sekupang juga diguyur oleh hujan deras dan diserta angin. Sementara di wilayah Batam Centre para buruh sedang menggelar aksi May Day.

Tidak lama hujan turun di Sekupang, wilayah Tanjungriau yang berada di pinggir laut langsung diamuk angin puting beliung yang datang dari arah laut.

Angin kuat tersebut memporak-porandakan pemukiman warga di RW 1 dan RW 2. Atap rumah beterbangan dan berputar-putar di udara dibawa oleh angin ganas tersebut.

Seorang wanita bernama Sri (36) yang menjadi korban bencana alam tersebut mengaku trauma berat. Saat angin puting beliung menerjang, dia bersama empat anaknya berada dalam rumah. Awalnya dia tidak menyangka akan terjadi angin kencang tersebut.

Tiba-tiba rumah Sri seperti digoyang-goyang, sama halnya dengan rumah warga lainnya.

Kepanikan langsung muncul, angin semakin kuat menggoyang-goyang rumah panggung tersebut yang berada di bibir pantai itu. "Waktu itu saya bersama anak-anak berada dalam rumah," ujar Sri.

Sri langsung menggendong anaknya yang berumur satu tahun dan berlari ke dalam kamar bersama dengan tiga anaknya.

Semakin lama, angin semakin kuat dan menimbulkan bunyi. Satu persatu atap rumah warga tercabut oleh pusaran angin.

Ketika angin melintas di atas rumahnya, atap rumahnya langsung berhamburan ke udara berputar-putar mengikuti pusaran angin. Seketika itu juga hujan langsung menyirami seisi rumah.

"Saya melihat atap rumah saya terbang dan berputar-putar, sementara rumah bergoyang-goyang seperti mau runtuh," kata Sri, mengenang peristiwa tersebut.

Melihat atap rumahnya berputar-putar, dia mempererat gendongan bayinya dan mendekap tiga anak lainnya.

"Saya sudah pasrah saja, anak saya gendong dan yang lainnya saya peluk di pojok kamar," kata wanita tersebut.

Masih terpancar wajah cemasnya saat bercerita, matanya merah dan sembab seperti kurang tidur, rambut pun sudah terlihat tidak terurus.

"Kami masih tinggal di rumah itu, tanpa atap. Dan bisa langsung melihat bintang," ucapnya sambil tersenyum kecut menghibur diri.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews