Nasib Nelayan Vietnam di Natuna: Tak Ada Lauk, Biawak pun Jadi

Nasib Nelayan Vietnam di Natuna: Tak Ada Lauk, Biawak pun Jadi

Dua orang nelayan Vietnam yang tengah proses hukum menangkap biawak untuk dikonsumsi di Natuna (Foto: Fox/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Hewan sejenis biawak ternyata menjadi hidangan lezat bagi para nelayan Vietnam, tahanan non-justisia di Natuna. Banyak hal unik yang mereka lakukan di Ranai, ibukota Kabupaten Natuna selama menjalani proses administrasi dan hukum.

Tahanan non-justisia yang merupakan ABK kapal ikan yang ditangkap karena melakukan ilegal fishing di perairan Natuna ini memang tidak dikurung di sel sesuai aturan internasional. Mereka diberikan kebebasan di luar. Tetapi dalam pengawasan dan pantauan TNI AL atau Kejaksaan.

Yang terjadi dari kegiatan keseharian mereka, terkadang para nelayan ini mencari tambahan duit dengan membuat kerajinan tangan berupa sapu lidi, tali jaring santai untuk tidur (dari jaring ikan), hingga miniatur kapal-kapalan.

Wajah-wajah oriental berpakaian lusuh ini kerap dijumpai di tengah kota Ranai. Warga bisa mengidentifikasi tahanan orang Vietnam dari ciri tersebut. Mereka pun membaur dalam rutinitas kota berjalan kaki dan kadang belanja beli pulsa.

Ada hal unik lainnya, ketika hewan melata biawak menjadi buruan orang-orang Vietnam ini. Dua orang Vietnam terlihat ketika mereka mengarak biawak berukuran besar yang diikat pada sebuah balok kayu.

"Enak.. Enak.. Makan. Makan," ujar salah seorang mereka sambil tersenyum. 

Mereka hanya bilang "nam" yang mengartikan mereka orang Vietnam. Hampir semua nelayan tangkapan ini hanya bisa berbicara bahasa Vietnam.

Ani, warga Pering, Kelurahan Bandarsyah mengatakan dirinya sudah lumrah melihat warga Vietnam. 

"Biasalah asal mereka nggak menganggu aja. Kalau nyari biawak silahkan. Justru kita senang. Soalnya biawak jadi musuh peternak ayam, mudah mudahan mereka bisa mengendalikan populasi biawak," seloroh Ani, sambil bercanda.

Sebagai warga ia berharap keberadaan orang Vietnam ini bisa ditampung dengan baik dan diawasi sehingga tidak meresahkan warga.

"Sejauh ini sih aman-aman saja. Tapi katanya pemerintah sedang bikin shelter penampungan mereka juga. Ya kalau mereka di kota aman-aman aja sih silahkan aja. Ada katanya satu yang menetap disini dan bisa bahasa Indonesia dan menjadi penerjemah bagi TNI," sebutnya.
 

[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews